"Kediri Bersemi dan Kediri Bersinar Terang. Dua semboyan dari kota dan kabupaten Kediri untuk lebih maju"
Karena reputasinya yang sangat kaya untuk produksi tahu. Kota Kediri sudah sejak lama dijuluki dengan "kota tahu". Sejarahnya, sejak migrasi besar-besaran penduduk Tionghoa pada awal abad ke-20.
Julukan "kota tahu" tersebut mencerminkan keahlian dan unggulnya para pengrajin tahu di Kediri yang memang sudah diwariskan secara turun temurun. Mereka juga mempertunjukkan kepada wisatawan bahwa produksi tahu telah dijaga dengan baik dalam setiap proses pembuatannya.
Eitss ... Tunggu dulu! Kota terbesar yang berada di Jawa Timur setelah Malang dan Surabaya. Kota Kediri juga mempunyai banyak wisata edukasi dengan keindahan alam. Wisata yang bisa menarik wisatawan domestik dan mancanegara. Apalagi wisata Kediri mulai didukung dengan banyaknya sarana termasuk ketersediaan jalan untuk mengurangi kemacetan.
Selain Simpang Lima Gumul dan Gunung Kelud, Kediri juga mempunyai wisata edukasi yang wajib dikunjungi oleh wisatawan dan juga kompasianer jika berkunjung di Kediri. Rasanya seperti "makan sayur tanpa garam" jika tidak berkunjung ke wisata satu ini.
Dikutip dari perbincangan Presenter Chanel YouTube Java Tv dengan Kepala Desa. Bermula dari ketertinggalan SDM masyarakat setempat. Pemerintah setempat ingin memberi kemajuan untuk desa yang memang berada di desa terpencil di Kediri.
"Saya selaku kepala desa terus berfikir bagaimana penduduk desa Blimbing ini bisa maju", tutur Djoe Ari (kepala desa Blimbing).
Desa yang mempunyai ratusan pohon durian. Dirintis dari tahun sebelum covid, akhirnya desa blimbing dijadikan salah satu spot wisata untuk menumbuh kembangkan SDM masyarakat sekitar.
"Saya dan pemerintah desa Blimbing membuat wisata Duraemont ini berharap nantinya akan banyak interaksi warga setempat dengan wisatawan, sehingga secara tidak langsung kita bisa meningkatkan SDM dari produk-produk yang kita tawarkan" sambung kepala desa.