Lihat ke Halaman Asli

Rasa Ini

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Q takkan menangis ...
Meski dgn m'ingatx hati Q perih t'iris
Q takkan pernah menyesalinya
Segala bentuk ikatan yg pernah kita tulis
Di balik bambu ...
D balik kelambu ...

U jauh & telah ribuan purnama tak pernah Q sentuh
U jauh & telah jutaan detak tak pernah Q rasa

Namun hadirmu tak lekang di makan waktu
Menyusup erat di antara degup jantung
M'alir deras di antara p'sendian Q

U belahan Q waktu itu ...
U separuh nyawa Q kala itu ...
Hingga waktu yg tak b'pihak
Merenggutmu m'jauhi Q
M'campakkan segala kata
Yg pernah meluncur kala kita b'pacu

Sungguh Q takkan menyesalinya
Seandainya di suatu masa yg indah
Engkau datang mengetuk pintu Q
Menunjukkan buah hatimu
& t'senyum lembut pada Q
Sambil b'ucap lirih ...

U TELAH HILANG DARI INGATAN Q

Takkan pernah akan Q sesali itu sampai kapan pun .......

* ~ I MIZZ U ~ *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline