Kopiku- Kamu Itu Walau hanya segelas namu kamu tidak pernah menipuku tentang rasa, kamu memang pahit namun pahit yang kau berikan, terlalu jujur untuk harus saya jatuh Cinta padamu.
Ketika pagiku disertai dengan dirimu aku tidak pernah kehilangan semangat, walau kamu pahit, namun inspirasi yang kau gores terlalu besar dalam kehidupan ini.
Sesesap kopi yang terlalu panas, pahit mu selalu memberikan semangat baru ketika dipagi hari aku menatap, dan mencium orama yang kau berikan. Entah itu kopi atau senyum yang begitu manis, tulus dan jujur, semua tercampur tertuang dalam ruang sempurna, hingga kuingin mengundangmu masuk dalam dunia nyataku.
Sudah sekian lama telah kita lewati bersama dari musim ke musim selalu menemani, hingga aku lupa sudah berapa ribu kali aku menyentuh lembutnya aromamu, sudah berapa ribu kali aku menikmati hangatmu, bahkan aku pun lupa sudah berapa ribu kali sepasang bibir ini menempel di indah cangkirmu.
Menggores sedikit tentang kopi.
#Maich
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H