Lihat ke Halaman Asli

Kabakmaich

BUKAN PENULIS TAPI SUKA MENULIS

Aku Hanya Bisa Menatap dan Memandangmu dari Kejauhan

Diperbarui: 17 September 2022   00:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada seribu hal yang bisa membuatku berpikir untuk meninggalkanmu, namun ada satu kata yang membuatku tetap disini. Aku Cinta Kamu.

Aku pernah jatuhkan setetes air mata di selat Sunda. Di hari aku bisa menemukannya lagi, itulah waktunya aku berhenti mencintaimu.

Datang dan pergi seperti angin tak beraturan dan arah merasakan cinta dalam kehidupan kadang ku bahagia kadang ku bersedih.

Cinta adalah caraku bercerita tentang dirimu, caraku menatap kepergian mu dan caraku tersenyum, saat menatap indah wajahmu.

Saat jarak memisahkan, satu yang harus kamu ketahui. Akan aku jaga cinta ini untukmu.

Bersandarlah di pundaku sampai kau merasakan kenyamanan, karena sudah keharusan bagiku untuk memberikanmu 

rasa nyaman itu kepadamu

Air mata merupakan satu-satunya cara bagimana mata berbicara ketika bibir tak mampu menjelaskan apa yang membuatmu terluka.

Hidup tak bisa lebih baik tanpa ada cinta, tapi cinta dengan cara yang salah akan membuat hidupmu lebih buruk.

Mencintaimu hanya butuh waktu beberapa detik, namun untuk melupakanmu butuh waktu seumur hidupku.

Cinta merupakan keteguhan hati yang ditambatkan pada kemanusiaan yang menghubungkan masa lalu, masa kini dan masa depan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline