Lihat ke Halaman Asli

Menjaga Tradisi Bukber

Diperbarui: 21 Mei 2019   21:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Arsip Kegiatan

Selasa (21/5/2019), Ciputat, kediaman rumah Kino. Seperti kebanyakan foto album, bukber selalu diharap menciptakan kenangan bahkan memperhangat keakraban yang boleh jadi sempat dingin.

Ini merupakan Ramadhan kedua sebagai mahasiswa FDI dan bukber pertama satu angkatan 2017, begitu papar Arul.

"Jika di tahun sebelumnya, bukber dirayakan oleh kelas masing-masing. Namun tahun ini, kita merayakannya bersama," tambahnya.

Menciptakan ruang bersama. Sebuah bunyi kata yang terdengar agak geli, padahal sehari-hari pun bertemu. Tak pantas memang jika disebut momen ini; menghadirkan rindu.

Jika demikian, mungkin ada beberapa fase sulit untuk tertawa bersama. Momen yang jarang terjadi secara serempak di angkatan 2017. Bahkan sesiar kabar, bisik-bisik mengenai pengkotakan menjadi isu asin di telinga.

Menjaga tradisi bukber bisa jadi sebagai titik temu, hitam di atas putih. Akhirnya, ide rencana bukber pun lahir. Tak sekedar temu muka, lempar tawa, namun kali ini, Jaka yang selaku ketua angkatan 2017 mengajak untuk berbagi takjil gratis di sepanjang bawah fly over Ciputat.

Foto Arsip Kegiatan

Selepas Magrib, momen berlanjut. Tawa semakin renyah saat Halimah, yang asyik membawakan acara, mengajak teman-teman angkatan untuk membikin ajang permainan.

Sahut menyahut antara yang lelaki dan perempuan. Bahkan ada yang sengaja didapat hukuman. Pantaslah, memang, ini menjadi euforia kecil disamping politik yang tak kenal lelah berporak poranda. Entah 1 atau 2, ayo nikmati saja sisa berbukanya sambil ngopi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline