Lihat ke Halaman Asli

Saat Aku Mengerti Ayah

Diperbarui: 19 November 2024   09:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

     Kata yang terucap tidak selalu bisa menggambarkan perasaan seorang ayah kepada putri sulungnya.Itulah ayah, dia tidak pernah mengucapkan kata sayang, i love you,kangen kepada anak anaknya. Ayah adalah pahlawan yang selalu aku idolakan, ayah juga menjadi patokan tipe untuk seorang cowok menurutku. 

Dering telepon berbunyi, tertera nama Ahmad disitu, lalu ayah pun mengangkat 

"Halo Ahmad, ada apa menelfon saya sepagi ini" 

"Ini pak, client marah marah sama kita katanya, proyek yang ada di perumahan puri indah mengalami masalah"

"Baiklah, saya segera pergi kesana sekarang"

Aku yang mendengar itu, seketika nyeletuk 

"Ayah mau pergi ke proyek apa?" 

Ayah tidak menjawab pertanyaanku, mungkin beliau sedang terburu-buru, jadi aku tidak mengambil hati dari perkataan tersebut, memang setahuku perusahaan konstruksi milik ayahku sedang mengalami masa masa sulit, tapi aku tidak tahu masalah apa yang membuat ayahku menjadi pendiam akhir akhir ini. 

Setelah sampai di tempat proyek ayah segera menemui Pak Ahmad untuk mengkonfirmasi hal tersebut,

"Bagaimana ini Pak Rahmat, client sudah marah marah karena katanya rumah yang sedang kita renovasi mengalami kebocoran talang saat proses renovasi, hal itu berdampak pada tetangga pak, jadi halaman mereka banjir karena hal tersebut", ayah yang mendengar hal tersebut seketika mengacak acak rambutnya, ia sedikit frustasi mendengar hal tersebut.

"Astaghfirullah, kok bisa terjadi hal seperti itu ya padahal kemarin saya sudah mewanti-wanti kepada para pekerja proyek untuk menanggulangi hal tersebut, apalagi sekarang musim hujan"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline