Lihat ke Halaman Asli

Mai Viyanah

Mahasiswi

Review Manusia Berisik Karya Dere

Diperbarui: 6 Juli 2024   15:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dere, seorang penyanyi sekaligus penulis lagu ini kembali mencuri perhatian dengan single terbarunya yang berjudul "Berisik".


Lagu yang dirilis pada tahun 2021 ini telah berhasil meraih kesuksesan yang signifikan di berbagai platform musik digital.


Di Youtube video musik "Berisik" telah ditonton sebanyak 16 juta kali dan di platform streaming music Spotify telah didengar sebanyak 36 juta pendengar.


Lagu yang ditulis bersama dengan Tulus ini menjadi salah satu lagu yang viral dan popular pada tahun 2021, tidak hanya dikarenakan alunan musiknya yang tenang dan simple serta unik saja melainkan juga karena liriknya yang bermakna tersirat dan terasa begitu realistis.


Dere dan Tulus mengungkapkan bahwa lagu ini ditujukkan untuk orang-orang yang suka menganggu kehidupan orang lain dengan kata-kata serta Tindakan mereka tanpa rasa tanggung jawab.


Terlebih pada era modern ini, sosial media merupakan wadah utama bagi banyak orang untuk bersosialisasi dan tak jarang pula kita dapat menemukan individu yang gemar sekali menyebarkan ucapan kebencian bahkan ujaran negatif yang tidak membangun. Tentu hal tersebut dapat menimbulkan dampak negative bagi mental seseorang.


Dengan alasan diatas, lagu "Berisik" yang dipopulerkan oleh Dere ini dapat di analisis melalui pendekatan sosiologi sastra. Dimana liriknya yang kritis dan sinis itu membuka ruang untuk diteliti berbagai isu sosial yang relevan di kehidupan manusia saat ini.


Oh manusia berisik
Berakal budi tapi terkadang lupa
Kalau hidup di dunia hanya bertamu saja

Oh manusia berisik
Punya hati tapi tak hati-hati
Beralaskan logika
Sering merasa benar


Lebih dari sekedar kritik terhadap budaya "Berisik" di era digital yang telah disebutkan diatas, lagu ini juga menghadirkan refleksi tentang akal budi dan hati nurani seseorang. Liriknya yang menggambarkan bagaimana manusia yang meskipun dianugerahi kemampuan untuk berfikir dan merasakan, terkadang gagal dalam mengendalikan diri.


 Maka dari itu, lagu ini terdapat pesan moral yang kuat dan menjadi pengingat bahwa kita perlu belajar mengendalikan ego dan kesombongan serta mempertimbangkan dampak dari setiap kata dan tindakan kita terhadap orang lain. Apakah Tindakan kita ini dapat menimbulkan kebaikan atau justru merengkuh ketenangan? Apakah itu dapat membangun atau justru menghancurkan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline