Lihat ke Halaman Asli

Mahyu Annafi

Guru Ngaji

Tak Usai Pergi

Diperbarui: 28 Oktober 2024   01:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar pixabay.

Hal yang diakuti bagi para pecinta adalah perpisahan. Kata pergi entah kenapa memberi porsi lebih dari pertemuan. Sering kita jumpai lebih banyak orang putus asa karena berpisah karena pertemuan. Asa putus karena masa tak lagi izinkan bersama.

Itu pula yang kita rasakan di detik-detik menjelang tahun baru. Proses berganti waktu membuat kita cemas, karena ada bayangan mengancam kebersamaan kita. Merampas apa yang kita tanam. Apa yang kita rawat, siram dan jaga dari hama curiga, benci dan dendam.

Satu tahun berjalan, lebih puluhan purnama kita hayati, kini kita berada di jurang pemisah antara harus kuat dan pasrah,

"Percayalah, ini bukan mau aku. Semua berjalan tanpa aku tahu awalnya dan prosesnya secepat ini, kalau aku punya mesin waktu, aku ingin waktu itu tetap membersamai kita seperti apa pun hasilnya," sahutmu dengan gelombang pilu penuh bawang.

"Aku tahu dan aku gak mau menyalahkan kamu akan detik menegangkan di hubungan kita. Namun aku resah tentang satu hal, kita kan terpisah!" Jawabku tak kalah dramatis.

"Aku sedih."

"Aku juga."

"Terluka."

"Sama."

"Sakit hati."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline