Lihat ke Halaman Asli

Mahyu Annafi

Guru Ngaji

Pekerja Seks Komersial

Diperbarui: 6 Agustus 2024   00:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Suasana Sore di alun-alun. (dokpri)

"Apa cinta kita bisa dipertahankan?" katamu, persis di bawah pohon rindang dekat alun-alun.

"Kenapa tidak," jawabku singkat.

"Kamu tahu aku kan?!"

"Tahu lah, kamu wanita yang baik."

"Aku serius?!"

"Aku juga serius."

"Aku PSK," bisikmu di telingaku.

Aku tidak tahu harus berkomentar apa. Aku hanya ingin mencintaimu dengan tulus. Tak peduli dengan statusmu hari ini. Seperti kamu yang mau memberiku cinta, maka aku pun berusaha mempersembahkan cinta yang tulus pula.

Apa salahnya PSK jatuh cinta?

Apakah seorang PSK tidak berhak dicintai dan mencintai? Bukankah mereka juga manusia yang sama saja dengan kita. Mungkin yang berbeda adalah takdirnya yang kurang beruntung. Menjual kesucian demi kepentingan materi.
Tapi mereka punya hati. Hati yang terselimut kegelapan laku. Di dasarnya hatinya masih ada tetesan jernih nurani. Tahu mana yang putih, hitam dan abu-abu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline