Sebelumnya sempat beredar wacana bakal dipasangkannya Anies-Ahok di Plkada Jakarta nanti. Dua calon yang sempat bertarung di Pilkada sebelumnya. Ahok berpasangan Djarot dan Anies dengan Sandi di putaran kedua Pilkada DKI tahun 2017 silam.
Kalau saja benar Anies benar duet Ahok-- saya pikir-- akan menjadi kabar yang seru. Penggabungan yang cukup klop. Ahok yang berani dan sekarang tampil lebih kalem. Pastinya, banyak dobrakan baru nantinya.
Memang diakuinya, selepas keluar dari jeruji besi Ahok menjadi lebih tenang dan kalem. Penjara membuatnya lebih kalem dan belajar banyak hal terutama mengelola emosinya yang kurang terkontrol.
Sedangkan Anies gesit dan cerdas. Sebagai incumben ia pasti paham dan memahami persoalan Jakarta yang akut. Mana yang belum dibenahi, mana yang harus dilanjutkan dan program seperti apa yang perlu dibuat.
Sepertinya sih, tidak mungkin ya.
Setelah Anies diusung secara resmi oleh PKS, apalagi digadangkan akan berpasangan dengan mantan Presiden PKS, Sohibul Iman. Wacana itu seperti angin lalu saja.
Selama ini memang PKS menjadi partai paling setia bersama Anies. Semenjak 2017 sampai 2024, selalu bersama Anies. Tidak aneh kalau sekarang kembali mengusungnya di Pilkada selanjutnya.
Meskipun bisa saja sih, kalau mau dipaksakan, Anies duet bareng Ahok. Jadi, agamis dan nasionalis. Masalahnya, PDIP mau tidak?!
Dari peta politik terbaru sih, kemungkinan PDI-P bakal membuat poros baru. Kalau tidak Ahok, ya Andika. Dua nama yang punya kans tinggi di banding kader lain.
Di poros lain ada Ridwan Kamil yang digadang-gadang bakal jadi calon kuat dari partai Golkar dan koalisinya. Singkatnya, ada tiga bakal calon yang santer dibicarakan di media.