Lihat ke Halaman Asli

Mahyu Annafi

Guru Ngaji

Kenapa Gitu Kalau NU Ikut Nambang?

Diperbarui: 27 Juni 2024   07:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Plesetan Logo NU. (Tangkapan Layar akun @pasifisstate di twitter) 

Keputusan NU untuk mengaminkan tawaran Pemerintah mengelola tambang terjadi pro-kontra. Di antara yang kurang setuju dengan keputusan itu diungkapkan akun @pasifisstate di twitter.

Ketidaksetujuan itu disampaikan dengan memplesetkan Logo NU yang seharusnya Nahdatul Ulama menjadi Ulama Nambang. Kontan saja menimbulkan kegaduhan di laman X itu.

Buntut dari logo plesetan itu membuat geram keluarga besar NU. Kabarnya nahdiyyin Malang melaporkan ke pihak berwenang karena dituduh menghina logo ormas terbesar di Indonesia tersebut. Kabarnya pula akun itu hilang dari kancah media. 

Mungkinkah takut? Kita tak tahu, cukup ia yang tahu. Ada sebab ada reaksi maka sepatutnya memahami konsekwensinya. Ada asap, ada api. Ada api, ada yang dibakar. Kalau nyala, ya hadapi.

Polemik soal tambang ini memang seksi. Bagaimana pun selama ini pikiran sederhana kita, NU yang mengurus ummat. Fokusnya pada isu keagamaan dan hal yang terpusat ke sana.

Tambang biar urusan lain. Terlalu banyak intrik di sana yang ditakutkan mewarnai NU tidak lagi seperti cita-cita pendahulunya. Bisnis ya bisnis, paradigmanya berbeda dengan pendekatan kulturan NU.

Alangkah lebih bijak NU fokus di bidang keagamaan, pendidikan, dan kebudayaan. Masih banyak isu lain yang harus diperhatikan, misalnya wawasan nasioalisme gen Z juga mentalnya yang kerapkali jadi sorotan.

Di sisi lain keputusan NU menarik, bisa dikatakan keren. Artinya NU berani pasti karena sebab. Tak mungkin asal mengiyakan. Dengan mengambil tawaran itu NU keluar dari Zona nyaman.

Sebagai putera bangsa NU punya hak sama mengambil tawaran itu. Terlepas ormas itu berbasis agama. Soal ormas lain menolak itu hak mereka. NU punya pikiran lain yang tak harus sama. Kalau merasa mampu kenapa harus disoalkan, toh nanti juga dupertanggungjawabkan.

Selama ini kita berpikir NU yang sebatas mengurus soal keagamaan. Padahal jelas di banyak kesempatan tokoh-tokohnya bilang, NU itu moderat. Ulama NU moderat, kader NU harus moderat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline