Prof.Nunuk Suryani, M.Pd,(DIRJEN GTK) : "Guru Sintang Kalah", Pengalihan Uang Guru oleh Pemda, "Menang"
Perayaan Hari Guru 2023 menjadi perayaan yang kelabu bagi guru-guru Sintang. Tahun ini menjadi tahun yang menyedihan bagi pendidik wilayah tersebut.
Guru-guru telah berjuang selama 3 tahun mendapatkan keadilan, namun sepertinya ketidakadilan masih menang,
Putusan akhir atas perjuangan guru mempertahankan uang insentif yang dihapus Pemda Sintang, telah mencapai final.
Insentif guru yang awalnya Rp. 875.000-Rp. 1.060.000, diturunkan menjadi Rp. 336.000. Hingga dihapuskan sepihak (Rp. 0), akhirnya tidak bisa diselamatkan. Alias hangus di tahun 2023.
Perjuangan yang panjang telah dilalui sejak tahun 2021 hingga 2023 agar TPP/uang insentif diperoleh seperti ASN selain guru. Ternyata hasilnya 0.
Ditahun 2023, sejak Perbup 2023, terbit tentang penghapusan insentif, sudah 5 x diadakan audiensi ke ragam pejabat daerah. Dari mulai kadis, kepala BPKAD, Inspektorat, Sekda dan Wabup, legislatif, hasilnya 0.
Hingga Dirjen GTK turun ke Sintang membantu, menjelaskan bahwa ASN apapun boleh menerima insentif termasuk guru. Guru bersertifikasi dan bertunsuspun boleh, karena sumber dan kriteria yang dibayarkan berbeda. Bisa dibayar sesuai kemampuan pemda.
Setelah beredar SE Dirjen GTK di Sintang Bulan April 2023, bahwa insentif bisa diterima oleh guru. Tiba-tiba muncul alasan kurang dana dari pemda.
Hingga guru-guru membandingkan perbup 2022 dan 2023. Diperoleh temuan kenaikan insentif para pejabat hingga 31% dan kenaikan seluruh jabatan selain guru di Pemkab Sintang, Kalbar Rp. 37.701.610.176,00.