Lihat ke Halaman Asli

Secangkir Kopi dengan Beragam Tujuan

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1384213678290629189

Tujuan adalah hakikat hidup. Setiap orang mempunyai tujuan hidup, walaupun tidak setiap orang mampu mencapainya, tapi setiap orang pasti ingin hidup sejahtera dan makmur. Sejahtera merupakan kata kunci mendapatkan syurga walaupun itu didunia, dan ini akan tergantung kepada sikap hidup, terutama perilaku. Sikap positif akan membawa kesejahteraan dalam sosial, karena perilaku bagus yang diutamakan oleh individu-invididu sosial.

Secangkir kopi, adalah satu tujuan dari sebagian orang dalam waktu tertentu dan ruang yang ditentukan. Dengan berbagai tujuan dan maksud dalam menikmati secangkir kopi. Berbagai gelagat dan tingkah polah menjadi daya tarik menikmati secangkir kopi, bahasa tubuh memberikan makna tersendiri dalam mengungkapkan tujuan untuk meminum kopi, selain kata-kata yang memberi pujian atau saran. Tujuan dalam hal ini, dapat diwakili dalam banyak kata.

Tujuan, satu kata klasik yang mengikuti setiap aktivits manusia. Tujuan, kadangkala diartikan atau disertai dengan kata “maksud” atau “manfaat”, tapi tujuan adalah objektif dari satu aktivitas termasuk penelitian. Tujuan (objektif) satu penelitian tidak sama dengan maksud seseorang untuk menikmati secangkir kopi. Tujuan penelitian adalah bahasa ilmiah untuk mencapai satu maksud atau menghasilkan sesuatu yang dapat disumbangkan bagi kesejahteraan manusia atau pengetahuan. Dalam hal ini, kontribusi menjadi penting. Dengan kata lain, sebarang aktivitas yang tidak menghasilkan kontribusi kepada dunia apakah itu masyarakat atau sosial, maka aktivitas itu adalah aktivitas yang tidak memberi manfaat atau bersifat negatif. Kontribusi penelitian merupakan sumbangan kepada ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, di samping perlunya tujuan penelitian, dalam setiap dokumentasi penelitian perlu diungkapkan manfaat penelitian (ke dalam tiga bagian yang berkepentingan), yaitu: (1) untuk peneliti sendiri, (2) untuk institusi di mana peneliti ada, dan (3) untuk bidang ilmu yang peneliti dalami.

Pada sebarang laporan ilmiah, atau kertas kerja dalam prosiding ataupun jurnal, objektif selalu dapat dikenali melalui kata tujuan atau maksud (dalam bahasa inggris aim), atau ditunjukkan dengan kata kerja infinitive to seperti to address, to develop, … atau dalam bahasa Indonesia seperti untuk mengalamati, untuk mengembangkan dan sebagainya. Namun, dalam dokumen-dokumen ilmiah modern atau terkini, beberapa susunan kalimat mengungkapkan objektif secara implisit (tersembunyi) dalam beragam bentuk kalimat.

Tujuan penelitian disajikan dalam tingkat-tingkat tertentu, tetapi kepastian objektif diungkapkan dalam dokumen memberikan langkah awal untuk menyelesaikan masalah penelitian, yang secara umum berbeda dengan manfaat penelitian yang hanya secara eksplisit mengungkapkan kegunaan aktivitas penelitian. Tentunya, tujuan demikian tidaklah hanya sekedar citrarasa secangkir kopi, atau aroma kopi yang melayang di udara, tetapi tujuan penelitian dalam beragam bentuk dan sasaran (target) adalah hasil penelitian yang dapat dinyatakan di awal dalam bentuk nyata ataupun sebagai pemicu.

Mahyuddin K. M. Nasution

Referensi:

1.http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/03/secangkir-kopi-penelitian-607495.html

2.http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/10/secangkir-kopi-topik-dan-judul-penelitian-609272.html

3.http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/10/secangkir-kopi-latar-belakang-penelitian-609274.html

4.http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/11/secangkir-kopi-secangkir-masalah-609650.html

5.http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/11/secangkir-kopi-suatu-ruang-lingkup-609653.html

6.http://teknologi.kompasiana.com/internet/2011/08/10/web-teknologi-yang-mengubah-aliran-informasi-386956.html

7.http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2011/06/09/batu-bata-dan-kata-371636.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline