Analisis..
Konstelasi politik pada tahun 2024 akan sangat ruwet mulai terasa dan terlihat dari sekarang. Nuansa politiknya Beda dengan pemilu pemilu tahun sebelumnya.
Keruwetan ini tentu bisa mempengaruhi konstelasi politik Nasional. Pesta rakyat yang digelar Lima tahunan ini cendrung bernuansa politik Kapitalis, Oligharki dan korporasi. Rakyat akan semakin sulit dan bingung untuk menentukan calon calon pemimpin yang masih idealis. baik di Parlemen maupun dipemerintahan seperti Presiden, Gubernur maupun Bupati.
Politic transaksional yang sudah terjadi saat ini tidak bisa dihindari dan sudah bertahun tahun berjalan dinegeri ini. Mulai dari Pileg. Pilpres. Pilkada hingga ke Pilkades. . Idealism rakyat dirudapaksa untuk di perjual -belikan kepada para calon pemimpin. berapapun harganya. Rakyat digiring kepada nilai nominal. dibanding memilih figur calon pemimpin.
Indonesia adalah pada tahun 2024 memiliki agenda pemilu yang cukup banyak yaitu 3 Kali Pemilu. 2 Kali pemilu Pilkada. Satu kali Pilpres dan Pileg. Dengan menghabiskan dana yang cukup besar sekali pemilu bisa menghabiskan dana lebih dari 100 triliun itu untuk penyelenggara pemilu, dan juga peserta pemilu juga menghabiskan triliunan rupiah karena mahalnya cost politik di Indonesia.
Apa sich output nya?
Kalau kita lihat dari sistem pemilu tak banyak perubahan biasa biasa saja. Akan tetapi Rakyat telah diracuni oleh politik identitas dengan memainkan isu-isu agama sehingga sesama tetangga sudah saling bermusuhan, yang jelas para politisi semakin gila menjadi POLITIKUS yang doyan Korup. Ideology politik rakyat semakin hilang tersisih oligharki Kapitalis dan Negara semakin tergadaikan oleh tumpukan utang.
Apa jalan keluar keruwetan konstelasi politik 2024.
1. Pilih Presiden dan wakil Presiden yang sanggup BAYAR UTANG
2. Presiden dan wakil Presiden mampu mengendalikan mafia dan memberangus mafia yang selama