Lihat ke Halaman Asli

Mariyatul Qiptiyah K

Universitas Jember

Perekonomian Kabupaten Jember dalam Angka 2020-2022

Diperbarui: 5 September 2023   23:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ekonomi wilayah merupakan cabang ilmu ekonomi namun memiliki perbedaan dalam pembahasannya dengan ilmu ekonomi biasa, pengertikan ekonomi wilayah lebih mengacu pada ilmu ekonomi yang memiliki keterkaitan dengan kondisi ekonomi di suatu wilayah, sebagai pembeda ilmu ekonomi wilayah memandang perbedaan potensi di suatu wilayah dengan wilayah yang lain, kemudian cara wilayah tersebut dapat mengembangkan potensi yang ada dengan baik atau tidak. 

Cabang ilmu ekonomi wilayah mencakup perekonomian makro dan mikro dengan memberikan tambahan pembahasan berupa unsur ruang kedalam ilmu ekonomi tersebut sehinnga ilmu ekonomi dapat menjadi lebih konkrit karena akan membahas mengenai kondisi geografis disuatu wilayah. Sejarah lahirnya ilmu ekonomi wilayah berawal dari adanya kelemahan pada ilmu ekonomi tradisional karena ilmu ekonomi tradisional beransumsi bahwa  tidak ada perbedaan antara ilmu ekonomi wilayah dengan ilmu  ekonomi nasional dimana keduanya tentu saja berbeda, pada akhirnya hal tersebut sulit diterima oleh publik karena karakteristik di setiap wilayah berbeda-beda dan akan mengalami kesiltan apabila struktur ekonomi nasional diterapkan di tiap-tiap wilayah. 

Dengan lahirnya ekonomi wilayah yang efektif dan lebih efisien untuk diterapkan di tiap-riap wilayah, kini di Indonesia sendiri juga menerapkan ekonomi wilayah di masing-masing wilayah, salah satunya yaitu di Kabupaten Jember, kabupaten Jember sendiri memiliki potensi di sektor pertanian yang sudah muncul sejak zaman kejajaan, kemudian pada masa penjajahan Belanda Kabupaten Jember mulai di incar karena memiliki potensi kuat di bidang pertanian dan perkebunan, sehingga Bangsa Belanda singgah di Jember dengan mulai mendirikan bangunan-bangunan yang kemudian di operasikan guna memenuhi kebutuhan aktifitas Bangsa Belanda, pada saat itu perekonomian di Kabupaten jember secara makro mengalami peningkatan karena masuknya bangsa Belanda ke Indoneisia khususnya di Kabupaten Jember membawa banyak inovasi baru mengenai dunia pertanian dan perkebunan, sehingga inovasi-inovasi tersebut masih dikembangkan hingga saat ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa perekonomian Masyarakat Kabupaten Jember masih didominasi dari sektor pertanian dan perkebunan.

Untuk mengetahui peretumbuhan ekonomi di suatu wilayah dapat diukur dari pendapatan regional di wilayah tersebut, selain itu pendapatan regional juga dapat dilihat dari laju pertumbuhan PDRB atau Produk Domestik Regional Bruto. Penerapan ilmu ekonomi wilayah di tiap-tiap kota pati memiliki masalah yang akan dihadapi, seperti yang ada di Kabupaten Jember, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) perekonomian Kabupaten Jember mengalami penurunan yang sangat pesat pada tahun 2020 penurunan tersebut mencapai angka -2,98%, penurunan tersebut samngatlah jauh jika di bandingkan dengan perekonomian ditahun-tahun sebelumnya yang mencapai angka 5,51%. diukur dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), perekonomian Kabupaten Jember pada tahun 2020 atas dasar berlaku mencapai nilai Rp.76.036,98 miliyar. 

Jika dihitung secara nominal penurunan angka perekonomian di Kabupaten Jember mencapai Rp.1.185,73 miliar. Ditinjayu dari tahun 2016 nilai PDRB mengalami kenaikan hingga mencapai angka Rp.62.512,68 jumlah pertambahan linai PDRB selama lima tahun mencapai Rp.13.527,30 . sedangkan jika ditinjau dari harga konstan pada tahun 2010, nilai PDRB mengalami kenaikan dari Rp.46.533,56 miliar menjadi Rp.52.586,56 miliar, angka tersebut dihitung dari tahun 2016 sampai tahun 2020. 

Faktor penymbang perekonomian di Kabupaten Jember didominasi oleh sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 26,91%, kemudian sektor industri dan perdagangan sebesar 19,87%, reparasi sepeda motor dan mobil 13,78%. Penurunan angka perekonomian Kabupaten Jember ditahun 2020 disebabkan oleh Covid-19 yang menyebabkan aktifitas Masyarakat menjadi dibatasi serta menghambat janlannya perekonomian di Kabupaten Jember.

Dalam menyikapi kasus tersebut Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Jember juga menyusun mengenai strategi yang dapat membantu Kabupaten Jember mengembalikan perekonomian masyatakat, OPD tersebut kemudian disebut dengan Renstra-OPD yang didalamnya berisi tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan Pembangunan yang sesuai dengan tugas serta fungsinya, selain itu pembuatan OPD ini juga didasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengan Derah (RPJMD) 2021-2026 yang bersifat indikatif. 

Dalam penerapannya terdapat evaluasi yang harus dilakukan untuk mengontrol jalannya strategi yang sudah disusun untuk menangani isu-isu strategis yang Tengah terjadi di Kabupaten Jember adar dapat mancapai tujuan serta sasaran sesuai dengan target perencanaan, evaluasi yang dilakukan juga diharapkan dapat menjadi sarana untuk memperbaiki kinerja-kinerja yang dirasa masih kungang malsimal, dan mengoptimalisasikan kinerja ditahun-tahun selanjutnya. 

Dari evaluasi yang dilakukan pada lingkup perekonomian dan SDA Sekretariat Kabupaten Daereh Kabupaten Jember yaitu perealisasian pupuk bersubsidi tidak sesuai dengan yang dibutuhkan oleh petani, kemudian masih rendahnya minat Masyarakat untuk menggunakan produk lokal, terjadinya fluktuasi presentase peningkatan kinerja BUMN dan terjadinya inflasi di Kabupaten Jember.

Dengan adanya strategi pengembangan yang direncanakan dari tahun 2021-2026 kini sudah mulai berdampak pada perekonoian di Kabupaten Jember, hingga pada tahun 2022 pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jember mengalami peningkatan sebesar 4.53 persen dibandingakan dengan tahun 2021, walaupun terjadi peningkatan secara makro di tahun 2022 tetapi pendapatan yang doperoleh dari sektor pertania, perkebunan dan perikanan justru mengalami penurunan, padahal sektor tersebut merupakan sektor utama yang menyumbang perekonomian tertinggi di Kabupaten Jember, diharapkan untuk tahun-tahun selanjutnya sektor pertanian, perkebunan dan perikanan dapat dikembangkan dengan lebih optimal lagi, karena sesuai letak geografisnya Kabupaten Jember memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan di sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan, maka akan sangat disayangkan apabila potensi-potensi yang ada tersebut tidak dikembangkan dengan baik. 

Pengembangan yang dapat dilakukan untuk sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan dapat diberikan dengan cara sosialisasi, memberikan bantuan-bantuan subsidi pupuk, dan memberikan inovasi-inovasi baru pada sektor tersebut, contohnya yaitu dengan mengsosialisasikan Teknik yang lebih modern dan pemarasan produk dengan lebih kreatif lagi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline