Ziarah Mahasiswa Pascasarjana UIN Samarinda ke Situs Bersejarah Peradaban Islam di Kutai Lama
Samarinda, 25 November 2023
Sebanyak 20 mahasiswa Pascasarjana Program Studi Pendidikan Agama Islam dari UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, yang terdiri dari:
- Dian Saputri
- Dewi Ainun Nafisah
- Diana Tri Lestari
- Nizar Aulia Noor
- Phitaloka
- Yudhy Vernanda
- Asiah
- Sabila Fitriah Wahdini
- Ahmad Junaidi
- Wulan Nur Safitri
- Faizatul Fitriani
- Ramadhania Iksan
- Nur Shaumi Aziza
- Sonia
- Wina Nida'an Nur Qofia
- Rio Armandani Kosma
- Rina Muda Siraturrahmah
- Mahsun Paisal
- Fina Selviana
- Muhamad Ego
Melaksanakan kegiatan ziarah ke situs bersejarah di Desa Kutai Lama, Kecamatan Anggana. Kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah Sejarah Peradaban Islam (SPI) yang dibimbing secara langsung oleh Dr. Muhammad Sali, S.Sos.I., M.Pd., sebagai dosen pengampu.
Pada dasarnya kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam pengetahuan mahasiswa mengenai Sejarah Peradaban Islam di Kutai Lama. Selain itu, melalui ziarah ke makam Habib Hasyim bin Musaiyah (Tuan Tunggang Parangan) dan Makam Raja Pertama yang memeluk Islam, Adji Raja Mahkota, diharapkan mahasiswa dapat melihat langsung bukti nyata perkembangan peradaban Islam di daerah tersebut.
Kunjungan ke Makam Habib Hasyim bin Musaiyah, yang juga dikenal sebagai Tuan Tunggang Parangan, lahir di Tarim, Hadramaut, Yaman Selatan. Mahasiswa berinteraksi dengan juru kunci dan petugas makam untuk memahami bagaimana Islam berhasil masuk ke Kutai Lama. Habib Hasyim dikenal sebagai tokoh dengan pendirian kuat dan berhasil mengislamkan Raja Ke-6 Kutai Kartanegara, Aji Raja Mahkota, pada abad ke-15. Makam ini menjadi saksi sejarah keberhasilan penyebaran agama Islam di wilayah tersebut.
Adji Raja Mahkota atau Adji Mahkota, merupakan Raja Ke-6 Kutai Kartanegara yang memeluk Islam pada tahun 1525-1600 M. Makamnya yang terletak tak jauh dari Habib Tuan Tunggang Parangan menjadi destinasi berikutnya. Mahasiswa juga diberi informasi menarik mengenai pohon kayu tua di dekat makam, yang konon memiliki kepercayaan lokal bahwa mengambil serpihan kayu dari pohon tersebut dapat membawa berkah dan mengabulkan keinginan.
Pada kesempatan itu juga, kegiatan Doa Bersama di Makam Habib Hasyim bin Musaiyah dilakukan oleh mahasiswa bersama Dr. Muhammad Sali sebagai ungkapan rasa syukur dan penghormatan atas peran besar tokoh ini dalam penyebaran Islam di Kerajaan Kutai.