Mampukah Film Indonesia Go International? Pertanyaan tersebut selalu menjadi hal yang ditanyakan masyarakat Indonesia terhadap industri film lokal. Jika kita melihat kancah perfilman internasional, sudah tidak diragukan lagi karya film dan serial barat selalu menjadi pilihan tontonan bagi masyarakat dunia. Tentu saja penggunaan bahasa inggris menjadi faktor kuat sebagai bahasa internasional saat ini.
Meskipun begitu, saat ini industri perfilman asia juga mengalami kesuksesan yang sangat tinggi dalam dunia internasional. Korea, China, Thailand dan beberapa negara asia lainnya mampu bersaing dengan film dan serial barat, meskipun menggunakan bahasa asal negara tersebut dan juga cerita yang sesuai dengan kearifan lokal masing-masing negara. Lalu, berkaca pada hal tersebut, bagaimana situasi perfilman Indonesia di dunia internasional?
Saat ini, kancah perfilman Indonesia juga semakin menunjukkan kiprah dan kebolehannya dalam menciptakan film dan serial yang berkualitas. Beragam genre film mulai digeluti dan dibuat di Indonesia dengan berkaca pada kesuksesan film-film luar negri. Meskipun begitu, masih banyak film Indonesia yang tetap mengedepankan ciri khas bangsa.
Peningkatan kualitas film Indonesia tentu tidak terlepas dari peran generasi muda. Generasi muda berperan sangat penting dalam kemajuan film Indonesia, saat ini kreativitas generasi muda semakin banyak dituangkan dalam bentuk film dan juga serial. Banyaknya sutradara-sutradara muda yang mampu menciptakan karya yang sangat kompeten.
Sampai saat ini, ternyata sudah banyak film dan serial Indonesia yang telah tembus kancah perfilman Internasional. Karya-karya anak bangsa sudah banyak diikutsertakan dalam festival film internasional dan meraih berbagai penghargaan.
Beberapa film Indonesia yang telah go international adalah Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021) yang disutradarai Edwin memenangkan penghargaan Golden Leopard di Locarno Film Festival tahun 2021. Kemudian ada Penyalin Cahaya disutradarai Wregas Bhanuteja yang telah diputar di Busan International Film Festival sebelum ditayangkan. Dan juga ada Marlina: Si Pembunuh dalam Empat Babak (2017) hasil karya sutradara Mouly Surya yang berhasil ditayangkan pada Cannes Film Festival dan memenangkan penghargaan Grand Prize di Tokyo FilmEX International Film festival di tahun 2017.
Sebenarnya, masih banyak lagi film-film Indonesia yang telah go international. Go international tidak hanya dinilai dari keberhasilan dalam festival film, tetapi juga dari segi meningkatnya penikmat film dan serial Indonesia dari penonton luar negri, dimana saat ini penonton dari negara tetangga juga semakin banyak menonton film Indonesia.
Melirik ke keadaan dunia saat ini, kemajuan teknologi berkembang pesat begitu juga dengan industri film saat ini. Film dan serial sekarang tidak lagi hanya dapat dinikmati di bioskop. Platform-platform penayangan film digital yang legal juga semakin banyak bermunculan, seperti Netflix, Disney+ Hotstar, Viu, HBO, dan lain sebagainya. Platform-platform ini dapat menjadi peluang besar bagi film dan serial Indonesia untuk dapat bersaing di dunia Internasional. Hal ini karena platform digital mampu menjembatani film Indonesia kepada penonton dunia untuk dapat menonton film Indonesia. Akses yang mudah di seluruh dunia mampu membuat film Indonesia dapat dinikmati dan dikenal di seluruh dunia.
Lalu, bagaimana yang akan terjadi jika film Indonesia semakin sukses di dunia Internasional? Tentunya ini akan membawa keuntungan yang besar bagi Indonesia. Dengan berkembangnya film Indonesia di pasar internasional, budaya Indonesia yang dituangkan dalam film dan serial akan semakin dikenal luas. Selain itu, ekonomi Indonesia pun akan mengalami peningkatan karena semakin banyak penikmat film Indonesia, semakin banyak pula pundi-pundi uang yang dihasilkan dan membuka peluang bagi sektor-sektor lainnya.