Lihat ke Halaman Asli

GURU IDOLA II - HYPNOTEACHING METODE

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Setelah pengenalan tentang apa itu metode hypnoteaching di artikel bagian pertama. Tentunya anda calon guru idola penasaran bagaimana aplikasi metode hypnoteaching dalam pembelajaran dikelas. Untuk menjadi ahli hypnoteaching seharusnya anda mengikuti beberapa seminar ataupun pelatihan yang diadakan oleh praktisis-praktisi dengan tarif muahal, tempat eksklusif, dan fasilitas yang wow. Bagaimana dengan anda? Apakah sudah ada tekat untuk mengiuti kegiatan-kegiatan tersebut? Yeah, apabila belum terfikirkan, anda tidak usah kawatir. Dengan membaca artikel ini, kemampuan anda akan ter-upgrade menjadi lebih baik, setara dengan para trainer yang mengikuti berbagai pelatihan disana sini. Dan hasil yang dicapai anda akan menjadi seorang guru idola dan ditunggu-tunggu kedatangan anda oleh siswa siswi anda. Siap kah anda untuk belajar dan meng-upgrade kemampuan anda? Mari sama-sama belajar.

Ada beberapa langkah yang harus dikuasai oleh anda untuk mencapai kemampuan anda setara dengan para trainer dan menjadi guru idola di tempat anda mengajar.

1.Niat

Segala sesuatu yang berkaitan dengan perbuatan yang baik pada dasarnya harus berdasarkan niat yang baik pula. Bagitupun ketika anda berniat untuk membaca artikel ini dan tidak sabar untuk mengetahui dan mengaplikasikan teknik hypnoteaching kepada siswa anda. Mari niatkan bahwasanya kegiatan ini hanya sebagai media upgrade kemampuan yang nanantinya bisa memfasilitasi peserta didik anda menjadi lebih baik. Sehebat apapun metode yang saya ceritakan, sesukses apapun orang-orang yang telah melaksanakan teknik ini, tanpa niat yang besar dari anda, maka anda hanya menjadi anda yang sekarang. Tidak bertambah dan berkembang kualitasnya. Sebaliknya, jika Anda memiliki niat yang besar untuk mempelajari dan melatih hypnoteaching, maka anda akan membuktikan sendiri betapa hebatnya metode ini.

2.Passing

Pada langkah kedua ini anda berusaha untuk memasuki persepsi atau pandangan murid tentang pendapat, ide, atau gagasannya dengan cara menyamakan posisi, gerak tubuh, bahasa, serta gelombang otak anda dengan siswa Anda. Dengan demikian saat persepsi atau pandangan anda telah memiliki kesamaan dengan siswa anda, pada saat yang tepat anda bisa mengarahkan siswa anda sesuai keinginan anda.

Seperti misalnya ketika anda berada disebuah acara pertemuan yang notabene dihadiri oleh berbagai kalangan masyarakat dengan corak usia, jenis kelamin, pekerjaan, ataupun hobi yang berbeda. Setelah itu anda dipersilahkan untuk duduk di kursi yang telah disediakan, maka secara alami anda akan menghampiri orang-orang yang seusia anda, setelah itu pekerjaan, hobi, dll. Teori kelompok pun menjelaskan kita bisa berbaur dengan orang lain ketika dalam kelompok itu terdapat kesamaan gelombang otak serta visi misi antar individu. Jadi jelas, secara alami dan naluriah, setiap orang pasti akan merasa nyaman dan senang untuk berkumpul dengan orang lain yang memiliki kesamaan dengannya. Sama dengan siswa-siswa anda. Jika mereka membenci sesi pengajaran anda, berarti gelombang otak anda belum setara dengan mereka. Anda dan para siswa anda belum click. Meskipun usia anda jauh lebih tua daripada siswa anda, namun gelombang otak dapat disetarakan dengan melakukan atau seakan-akan melakukan dan berfikir seperti siswa anda.

Adapun beberapa cara melakukan passing kepada siswa-siswi anda:


  1. Setarakan bahasa anda dengan siswa anda. Anda tidak harus kaku dan kolot sesuai dengan KBBI dan bahasa-bahasa buku. Kalau perlu anda bisa menggunakan bahasa gaul sesuai dengan trend bahasa siswa-siswi anda.
  2. Sangkutkan tema pelajaran anda dengan isu-isu terkini.
  3. Bila perlu, bernyanyilah bersama murid anda sebelum, ditengah, ataupun diakhir sesi pelajaran. Bisa dikatakan karaoke bersama.*_^
  4. Selalu upgrade pengetahuan anda tentang tema, isu, hingga gossip trend masa kini.

3.Leading

leading berarti memimpin atau mengarahkan, proses leading ini muncul ketika proses passing telah dilaksanakan. Ibarat peternak yang sedang menggiring angsanya menuju lapangan, posisi passing adalah saat pagi-pagi peternak menggiring angsanya menuju lapangan dan posisi leading adalah proses angsa mengikuti peternak saat sore hari menuju kandangnya. Kedua proses tersebut berkaitan erat, jika proses passing berhasil dilakukan, maka dengan mudah leading-pun terlaksana dengan baik. Namun jika anda melakukan ­leading tanpa melakukan passing terlebih dahulu, sama halnya anda hanya menyuruh siswa anda untuk mengikuti kemauan anda. Siswa-pun merasa tertekan dan berakibat pada ketidaknyamanan proses belajar mengajar.

Ketiga teknik tersebut adalah sebagian dari langkah melakukan hypnoteaching. Yahh seperti biasa, beberapa teknik yang lain akan dibahaspada artikel GURU IDOLA - HYPNOTEACHING METODE bagian ketiga yang membahas mengenai teknik lanjutan dan verbatim dari keseluruhan teknik hypnoteaching. Salam…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline