Lihat ke Halaman Asli

Attitude Change Organisasi

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Belajar menjadi salah satu kebutuhan yang vital bagi setiap manusia mulai dari lahir hingga akhir hayat, baik belajar secara formal maupun belajar secara informal, didalam lembaga pendidikan maupundiluar lembaga pendidikan. Belajar bukanlah hanya suatu kebutuhan, melainkan keharusan bagi manusia dan untuk manusia itu sendiri agar bisa berkembang, merubah peradaban, dan yang menjadi tujuan utama adalah sukses. Manusia dapat memanfaatkan indranya untuk belajar dan menjadikannya kesempatan untuk terus berkembang. Banyak media pembelajaran yang bisa dimanfaatkan, salah satunya adalah dalam suatu organisasi.

Organisasi menawarkan banyak ilmu pengetahuan berupa pengalaman-pengalaman yang nantinya menjadi penting sebagai bekal kehidupan bermasyarakat. Hal inilah yang menjadi alasan banyak mahasiswa untuk mengikuti organisasi disamping juga mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Konsekuensinya banyak waktu dan fikiran yang tersita bagi mahasiswa organisatoris ketika dibandingkan dengan mahasiswa yang cukup belajar di dalam kelas saja. Untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik, dibutuhkan pengorbanan dan daya juang yang maksimal. Bukan hanya bermodalkan tingkat intelegensi, emosional, dan spiritual yang tinggi, akan tetapi tingkat daya juang dan ketangguhan menerima berbagai macam permasalahan yang kemudian dijadikan semangat untuk bangkit kembali itulah yang menjadi bagian terpenting.

Adanya berbagai macam pergaulan di tempat belajar tentunya memiliki dampak yang bermacam-macam pula terhadap perubahan sikap yang dialami mahasiswa, apalagi dengan adanya doktrin-doktrin khas tiap organisasi yang pasti sangat berpengaruh terhadap kepribadian mahasiswa. Adanya doktrin-doktrin tertentu yang diberikan secara tidak langsung akan mempengaruhi kognitif seseorang yang berimbas pada proses pengambilan keputusan dalam hidupnya. Hal ini sesuai dengan salah satu teori psikologi sosial yaitu Cognitive response theory yang mengatakan bahwa perubahan sikap setelah menerima respon dari luar secara persuasif akan tergantung dengan respon kognitif seseorang. Jadi beda pemikiran maka beda juga keputusan yang dia ambil.

Adanya kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi tertentu sangat berpengaruh kepada perubahan sikap yang ada pada diri kita. Beruntung ketika kita mengikuti organisasi yang positif dan membawa kita kepada kepada kebaikan, sebaliknya ketika kita salah masuk pergaulan yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip kita, maka akan sangat mungkin sekali lambat laun kita akan terbawa kepada hal-hal yang akan merusak prinsip-prinsip yang semula telah tertanam.Dalam beberapa manfaat lainnya, organisasi juga bisa menjadi terapi bagi mereka yang mempunyai gangguan kepribadian yang anti sosial yang dicirikan dengan kurangnya rasa hormat akan moral dan aturan yang ada. Psikopat merupakan sebuah gangguan prilaku yang disebabkan lemahnya syaraf yang direfleksikan dalam pola pembelajaran dan perhatian yang abnormal. Pada refrensi lainnya juga disebutkan penyebab adanya perilaku antisosial karena individu tersebut merasa memiliki harga diri yang rendah. Dalam gangguan ini, perilaku yang ditimbulkan berupa kejahatan sosial seperti mencuri, merampok, berbohong, dll. Adanya pembelajaran dalam organisasi yang menuntut kebersamaan, tanggungjawab, dan pembelajaran lainnya secara tidak langsung menjadi sebuah terapi bagi gangguan antisosial. Secara perlahan, penderita akan terlebur dengan kelompoknya dan mulai bisa mentaati sebuah norma.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline