Lihat ke Halaman Asli

Mahmud Yasin

Akun kompasiana ini adalah akun tentang tulis menulis saya pribadi. Baik dalam memenuhi tugas ataupun mengisi kegabutanku.

Tetap Waspada, Sesungguhnya Kematian Itu Nyata

Diperbarui: 26 Maret 2022   22:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kematian adalah suatu keadaan yang memisahkan ruh dengan jasadnya. Setiap makhluk yang bernyawa pasti akan mengalami kematian. Hatta bersembunyi di balik batu sekalipun, mati akan tetap menghampiri. Semua manusia telah diatur oleh sang pencipta akan kematiannya. Entah itu diumur berapa manusia itu mati, kapan manusia itu, dimana manusia itu mati, kenapa manusia itu mati, kematiannya itu seperti apa ketentuan yang telah dituliskan di lauhilmahfuz lainnya. Maka oleh sebab itu, mari kita sama-sama meminta kepada Allah SWT agar dimatikan dalam keadaan beriman, berislam, mati dalam keadaan khusnul khatimah, mati dalam keadaan ucap dua kalimat Syahadat. Barang siapa yang mati dalam beriman kepada Allah SWT, maka wajib baginya masuk syurga. Semoga kita dimatikan oleh Allah SWT dalam keadaan beriman berislam, mati dalam keadaan khusnul khatimah, mati dalam keadaan ucap dua kalimat Syahadat. Amin amin ya robbal alamin.

Khusnul Khatimah atau sering dipanggil dengan Inaq Us, salah seorang warga dusun Colok Desa Bujak Kec. Batukliang Kab. Lombok Tengah meninggal dunia pada (23/3/2022) pukul 02:30 (kurang lebih).

Sebelumnya ia mengalami sakit pada bagian kakinya. Hal tersebut menjadikannya susah beraktivitas, sehingga untuk ke kamar mandi saja ia di bantu oleh suami dan anaknya. Amaq Us yang merupakan suami dari Inak Us sangat sabar dalam merawat istrinya. Ia tidak pernah marah dan kasar terhadap istrinya, ia dikenal dengan sosok laki-laki yang penyabar. Amaq Us dan Inak Us memiliki tiga orang anak, dua diantaranya adalah cewek (Er dan Us) telah menikah dan satunya lagi cowok (Juna) yang belum menikah.

Ketika Juna mengetahui ibunya yang telah meninnggal dunia, ia sangat bersedih, ia nangis histeris. Malam itu, Ia baru pulang dari rumah Fatih, salah seorang temannya di dusun Colok itu dan mendapati ibunya yang beleum meninggal dunia. Setalah ia megetahui ibunya telah wafat, ia mengis histeris. Bapak Kepada Dusun Colok mencoba menenangkannya, ia memerintahkan Juna untuk mengambil air wudu dan sholat. Tanpa banyak tingkah, ia langsung melaksakan perintah itu.

Setelah semua prosesi pelaksanaan pengurusan terhadap jenazah, maka jenazah langsung dimakamkan di perkuburan Petak. Ahamdulillah semua berjalan dengan lancar, meskipun terjadi sedikit kemacetan di jalan raya Matam Kopang. Setalah jenazah dimakamkan, acara berikutnya adalah zikirian tiap malam sampai dengan 9 malam serta mendo'akan jenazah agar ditempatkan di sisi Allah SWT dengan baik

Begitulah kita, berasal dari tanah dan akan kembali juga kepada tanah. Tidak ada satupun makhluk yang kekal abadi, semua kita pasti akan mati, namun itu semua perihal waktu, dan kita sekarang masih menunggu.

Lalu apa yang patut kita sombongkan? engkau memiliki apa sehingga memiliki sifat sombong itu? Jangan merasa diri kita lebih atas dari orang lain. Jangan merasa diri kita lebih tinggi dari orang lain. Mentang-mentang jabatan tinggi, memperlakukan orang lain seenaknya saja. Ingat kita adalah makhluk yang diberi nyawa, Ketika nyawa itu telah tiada, maka putuslah penghidupan di dunia. Mari kita sama-sama sadar, bahwa hidup didunia hanyakah sebentar. Bukankah akhirat itu diutamakan? Tentang waktu, kehidupuan di dunia tidak ada apa-apanya dengan kehidupan akhirat yang jauh lebih lama. Di akhirat adalah temapat kita memanen amal apa saja yang telah kita perbuat semasa hidup di dunia. Jika kita mengerjakan amal baik, maka kita akan mendapatkan amal baik itu. Dan jika kita mengerjakan amal yang buruk, maka kita mendapatkan amal yang buruk. Mari kita sama bertaubat, meminta ampun kepada Allah SWT selagi kita masih diberi kesempatan hidup di dunia untuk menjalani hidup di akhirat nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline