Lihat ke Halaman Asli

Mahmud Yasin

Akun kompasiana ini adalah akun tentang tulis menulis saya pribadi. Baik dalam memenuhi tugas ataupun mengisi kegabutanku.

Bermain Gansing: Melestarikan Permainan Tradisional Nenek Moyang

Diperbarui: 24 Maret 2022   21:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Hey... Siapa yang tidak kenal dengan gansing? Siapa yang tidak tahu dengan cara bermainannya? Yups... benar. Kita telah sama-sama mengetahui apa yang dimaksud dengan gansing dan bagaimana cara memainkannya.

Masyarakat Indonesia sudah lumrah dengan salah satu jenis permainan tradisional ini. Permainan ini adalah permainan yang diwariskan turun-temurun oleh nenek moyang Indonosia. 

Maka tak heran banyak sekali yang menyukai permainan ini. Baik dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa mapun orang tua. Kebanyakan anak-anak yang bermain gansing, hanya sekedar hobi dan hiburan. Tertawa riang dan berbahagia. 

Namun tak jarang juga ada yang saling olok-olokan karena gansing yang pecah dan hilang. Mereka mencari tempat dimana gansing sulit ditemukan setelah dihempaskan. Bahkan ada yang mencari got sebagai tempat tujuan penghempasan gansing.

Bagi remaja, dewasa maupun orang tua, lebih cendrung memanfaatkan permainan ini sebagai ajang taruhan. Eits jangan salah, jangan berfikir bahwa mereka menaruh nominal pada angka yang rendah. Bahkan mereka berani taruhan dengan nominal jutaan rupiah. Huh bayangkan, sekali menang dapat 1 juta, auto cepat kaya kita bung. Haha....  

Gansing yang dijadikan alat taruhan tersebut, terkadang disekelilingi oleh besi sebagai penguat selama pertandingan. Hal ini bertujuan untuk melindung gansing agar tidak cepat pecah.

Apakah hal semacam ini dikategorikan curang? Oh tentu tidak. Karena ada aturan-aturan tersendiri saat bermain gansing. Secara umum, aturan bermain gansing adalah, siapa yang kalah, dia yang ngoron. Ngoron adalah dia yang menyediakan gansingnya untuk dihempaskan.

Permainan gansing juga dilakukan oleh Yasin (Penulis sendiri), Egi dan anak-anak kecil di dusun Colok Desa Bujak Kec. Batukliang Kab. Lombok Tengah pada sore Kamis (24/3/2022). 

Permainan yang kami lakukan adalah hanya sebagai penghibur diri dan sekedar hobi. Bahkan gansing yang kami (Yasin dan Egi) gunakan adalah gansingnya anak-anak tersebut. Kami meminjam gansing mereka dan bermain disaksikan mereka.

Awalnya, Yasin datang ke rumah Egi untuk sekedar nongkrong-nongkrong santai. Bebas dengan topik pembicaraan apa, yang penting ada canda tawa timbul bahagia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline