Usai sudah saya menyelesaikan tanggung jawab akademik strata 1 di Universitas Negeri Makassar. Banyak perjuangan dan lika liku proses yang yang saya lalui hingga bisa berada dipenghujung studi. Momentum wisuda tepat pada 30 September 2020 yang lalu menjadi ajang refleksi bagi saya yang dinobatkan sebagai wisudawan terbaik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar (https://simakberita.com/putra-daerah-kabupaten-sinjai-raih-wisudawan-terbaik-fip-unm/). https://www.google.com/amp/s/kabarsinjai.com/mantan-ketua-kms-unm-raih-predikat-wisudawan-terbaik-fip/amp/
Selama 3 Tahun 9 bulan merupakan rangkaian yang cukup panjang dalam menyelami dalamnya sumur ilmu pengetahuan di perguruan tinggi. Pencapaian-pencapaian yang saya raih tersebut tentunya tidak lepas dari bantuan dan suppot dari banyak pihak baik orang tua, keluarga, para guru dan dosen maupun teman teman yang senantiasa menjadi jalan saya untuk meraih sebuah target. Begitupun dengan bantuan dari Pemerintah Republik Indonesia melalui program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang sudah memfasilitasi saya untuk menempuh pendidikan tinggi dengan beasiswa BIDIKMISI.
Skenario Tuhan memang selalu indah sebab jika dipikir sangat berat rasanya untuk saya menempuh pendidikan tinggi jika hanya mengandalkan bantuan dari orang tua ditengah keterbatasan.
Sejak menjelang kelulusan SMA waktu itu melihat semua teman teman memikirkan untuk lanjut ke pendidikan tinggi saya hanya bisa berdoa agar bisa dapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Kota Makassar.
Akhirnya dengan segala upaya dan kesungguhan untuk menempuh pendidikan tinggi saya mendapatkan informasi tentang beasiswa bidikmisi. Semua persyaratan saya lengkapi hingga akhirnya saya memberanikan diri untuk ikut Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada tahun 2016 yang lalu. Saat itu yang saya minta pada orang tua hanya doa dan restu agar cita cita anaknya bisa terwujud untuk menempuh pendidikan.
27 Agustus 2016 kala itu Penyambutan Mahasiswa Baru yang diadakan di Menara Phinisi Universitas Negeri Makassar menjadi semangat baru bagi saya sebab bisa terlibat dan berkesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi bersama ribuan mahasiswa baru dari seluruh tanah air yang diterima.
Kebahagiaan itu muncul ketika saya ditetapkan lulus sebagai penerima bidikmisi waktu itu, ya memang saat verifikasi lapangan saya sangat optimis pasca wawancara yang dilakukan oleh pihak Universitas. Ucap syukur yang tak terhingga sebab bisa mendapatkan kesempatan menempuh pendidikan secara gratis dan mendapatkan biaya hidup per bulan dari pemerintah.
Saat itulah saya berjanji pada diri saya bahwa saat pemerintah hadir menjadi solusi untuk menempuh pendidikan maka kesempatan itu harus saya pergunakan sebaik mungkin. Saat Penyambutan Mahasiswa
Baru tersebut saya duduk tepat berada pada barisan paling depan dan menanamkan dalam diri bahwa kelak saya juga ingin berdiri di podium tertinggi para pimpinan. Waktu terus berjalan dengan berbagai dinamika akademik dan kegiatan organisasi. Selain aktif di akademik saya juga terlibat langsung menjadi bagian dari beberapa organisasi kemahasiswaan bahkan berkesempatan memipin beberapa organisasi diantaranya Sekertaris Umum Himpunan Mahasiswa Pendidikan
Luar Sekolah FIP UNM, menjadi ketua di Kesatuan Mahasiswa Sinjai Universitas Negeri Makassar, BEM FIP UNM, Himpunan Mahasiswa Islam dan terakhir masih menjabat sebagai Ketua Ikatan Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah Se Indonesia (Imadiklus Indonesia). Pilihan untuk aktif di beberapa organisasi merupakan cara saya berterima kasih pada bangsa dan Negara melalui program kerja yang bersentuhan langsung dengan siswa siswi di pelosok untuk mengedukasi agar mereka terus menempuh pendidikan.
3 Tahun 9 bulan itulah menjadikan saya banyak belajar dan akan terus berkontribusi pada bangsa dengan menginspirasi para anak negeri untuk tidak takut menempuh jenjang pendidikan sebab pemerintah menyediakan berbagai jenis beasiswa bagi mereka yang mempunyai kemampuan akademik namun terbatas secara ekonomi.