Indonesia merupakan negara penghasil tembakau cukup besar. Ini tidak bisa di pungkiri. Terlebih masyarakat kita termasuk menyukai rokok. Tentunya ini semakin mengibarkan produksi rokok di Indonesia.
Lalu dengan menaikkan bea cukai untuk rokok mampukah membendung keinginan merokok? Sudah bisa dipastikan, tidak mungkin. Karena mereka yang suka merokok akan tetap membeli sekalipun harga mahal. Ada istilah di kalangan perokok, "Lebih baik tidak makan dari pada tidak merokok".
Kegemaran para perokok sudah menjadi candu yang tak bisa digantikan. Kecuali bagi orang-orang yang berniat berhenti merokok.
Seperti Bapak saya, dulu ia perokok berat. Sehari bisa habis dua bungkus. Dengan kalkulasi apapun, pasti merugikan. Segi kesehatan, segi materi juga. Berapa yang harus disiapkan dananya buat sekedar merokok. Bisa di hitung sendiri.
Hebatnya Bapak saya adalah bila ia sudah berniat dan bertekad maka akan dilakukannya. Bisa dibayangkan betapa sulitnya berhenti merokok di saat ia gemar merokok sehari dua bungkus. Berhentinya tidak bertahap, semisal merokoknya dikurangi. Bapak saya tak suka seperti itu, bila niat akan dilakukan. Berhenti merokok langsung berhenti, saya kira tak satupyn yang sanggup dengan prinsip Bapak saya..
Hingga sekarang ternyata Bapak saya bertahan untuk tidak merokok selamanya. Motivasinya bukan karena ia sakit akibat merokok, terlebih di paksa seseorang. Tetapi memang niat dan kemauan dia sendiri.
Belajar dari sini, Niat sesuatu yang fundamental dalam melakukan sesuatu apapun itu. Walaupun ada yang bilang niat dan kesempatan beda tipis, tanpa niat tapi ada kesempatan maka akan terjadi juga.
Beberapa tips agar mampu berhenti dari kecanduan merokok.
1. Niat
Lakukan sesuatu dengan niat yang baik, tanpa niat semua yang kita lakukan tak bernilai. Niatlah yang membuat kita bertahan dengan keinginan kita. Niat hal yang paling mendasar.
2. Iringi dengan tekad yang kuat