Lihat ke Halaman Asli

Mahmudin Bm

Ayah dari dua anak

Puisi Malam terakhir

Diperbarui: 27 Juli 2022   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam terakhir

Pukul dua satu tiga puluh

Ku santap makan malamku
Makan terlalu malam
Begitulah ceritanya..

Dua jam sebelumnya
Keluhanmu ku dengar
Curhatmu ku simak
Hingga otak berpikir

Sepekan ini sudah ada
Yang mengusik zona nyamanku
Mencari alasan melepaskan
Tanpa usaha yang signifikan
Bahkan jauh dari kata maksimal

Khawatir berlebihan, sebuah kewajaran
Resah gelisah berlinang butir cinta
Hati teriris menatap penuh harap
Mengais asa di antara puing derita

Ini...
Terakhir ku coba
Memahami gundah
Menyemai rasa

Tanggung yang mesti ku jawab
Agar berakhir semua nestapa
Ingin ku lihat senyum
Di balik kelamnya malam

Rabu, 27 Juli 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline