Lihat ke Halaman Asli

Mahmudin Bm

Ayah dari dua anak

Usia Kita

Diperbarui: 28 Juni 2022   11:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Umur yang kita nikmati adalah anugerah Allah SWT. Nikmat ini patut kita syukuri, sebab helaan nafas yang kita hirup setiap saat merupakan wujud kasih sayang Sang Khalik terhadap hambaNya. Semakin kita syukuri akan ditambah nikmatnya, itu sebuah janji yang pasti.

Nafas ini jangan pernah kita sia-siakan, kenapa?? Seberapa banyak saudara-saudara kita yang mengalami sakit sesak nafas terasa menyakitkan. Berapa uang yang dikeluarkan untuk sebuah nafas.

Begitupula usia kita, kian hari kian berkurang dari limit waktu yang ditentukan Allah. Berapa usia kita? 40, 50, 60 atau 70 lebih merupakan usia yang telah kita lewati. Lalu apa yang akan kita lakukan dengan sisa umur yang Allah berikan ini?. Tentu kita sendiri yang akan mereview kembali apa yang telah digunakan dan apa yang belum kita perbuat sesuai target masing-masing.

Terkadang kita ingat kapan dilahirkan, karena memang tercatat di identitas penduduk atau kartu keluarga. Bahkan ada yang menyangkutpautkan bulan kelahiran dengan ramalan bintang atau sejenisnya. Sudah jauh dari nalar bagi orang beriman.

Yang perlu kita pikirkan adalah mempersiapkan hari kematian kita.

Mati itu pasti, tidak ada satupun mahluk di dunia yang mampu membentengi dari kematian. Allah yang mengatur semuanya. Tugas kita cukup mempersiapkan bekal kita di kehidupan selanjutnya.

Hari ini siapa yang ulang tahun? Yang Milad?. Siapapun dia, seyogyanya harus mawas diri sebab hakikat dari itu semua usia kita berkurang dari yang Allah tentukan.

Lakukan yang terbaik hari ini dan selanjutnya, buat bahagia tiap sisi kehidupan kita, menerima semua kehendakNya dan ikhlaskan. Cara itu yang tepat kita jalani agar hidup kita lebih hidup.

Jangan pernah meremehkan capaian kita hari ini, berapapun yang telah kita raih. Sebab sudah dilakukan yang terbaik dengan maksimal. Gunakan waktu dengan terus meningkatkan rutinitas kita, selalu optimis dan penuh semangat.

Setiap yang kita lakukan buat diri menjadi bahagia agar menjalaninya dengan rasa senang di hati. Terima yang telah Allah berikan baik waktu, kesempatan dan potensi yang kita miliki sehingga dapat bermanfaat untuk orang lain.

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline