Banyak anak-anak terlihat terlihat sedih dan terpaksa ikut berdesak-desakan di pengungsian dan beberapa anak lainnya bermain di jalan yang terendam banjir di bawah kolong play over Pamanukan -Subang Jawa Barat.
Intensitas hujan yang cukup tinggi membuat banjir belum juga surut, bahkan cenderung meluas. "Saya mau ambil buku untuk belajar, tapi rumah saya masih kerendam air " ujar Zidan, 7 tahun, salah satu anak korban banjir yang mengungsi bersama orang tuanya di graha pamanukan.
Untuk menghibur anak-anak di pengungsian, Rumpun Anak Pesisir memberikan trauma healing kepada ratusan anak-anak korban banjir Jawa Barat. "Rumpun Anak Pesisir yang berpusat di DKI Jakarta memang selalu tanggap dan rutin turun ke wilayah bencana untuk memberikan bantuan dan trauma healing untuk anak-anak terdampak bencana" ujar Ridwan Hasibuan., S.H selaku kordinator Rumpun Anak Pesisir Peduli dari Yayasan Rumpun Anak Pesisir.
Pada kali ini trauma healing untuk anak-anak korban banjir Jawa Barat diberikan kepada anak-anak korban banjir di graha pamanukan, subang dan selanjutnya berpindah ke Patrol-indramayu. Kegiatan ini digelar Yayasan Rumpun Anak Pesisir untuk mengusir kejenuhan, stres dan tekanan jiwa agar anak-anak selalu ceria
Muhammad Asrof., S.H sebagai pelaksana tugas trauma healing mengungkapkan, Saat acara berlangsung, anak-anak itu terlihat begitu cair dan meriah. Canda tawa anak-anak mewarnai kegiatan tersebut, bukan hanya anak tetapi orang tua juga ikut berkumpul bergembira bersama menghilangkan sejenak kesusahan mereka yang sedang tertimpa musibah banjir.
Dengan cara ini, sambung Asrof, anak-anak sementara waktu bisa terlepas dari tekanan, stres maupun kebosanan di pengungsian.
Ridwan Hasibuan menambahkan, trauma healing ini bertujuan untuk membangkitkan semangat anak-anak korban banjir. Karena sejak banjir melanda, anak-anak tidak bersekolah, rumah mereka rusak dan tinggal di pengungsian."Semoga dengan mengikuti trauma healing mereka lebih bersemangat. Saya sendiri tadi merasa terhibur dengan terapi ini. Mudah-mudahan anak korban banjir merasakan hal yang serupa," tutupnya.