Lihat ke Halaman Asli

Mahmud Hasibuan

Pegiat sosial

Yang Muda yang Mengabdi

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1421727126277042338

Tulisanku kali ini akan menceritakan pengalaman saya CURHAT DI TV  :D

November 2014 saya menerima telp dari Mb Meyrza (Team Sudut Pandang Metro TV). Awalnya agak enggan mengangkatnya karena nomor panggilan masuk yang tertera di layar hape tidak saya kenal, kebiasaan yang susah saya hilangkan sampai sekarang adalah mengangkat telp dari nomor atau orang yang tidak saya kenal. Dampak dari kebiasaan saya ini banyak merugikan juga karena beberapa kali ada kabar penting dari keluarga terlewatkan begitu saja karena keluarga yang menghubungi saya saat itu pake nomor baru yang belum saya kenal.

Entah kenapa kali ini saya bersedia mengangkat teleponnya setelah beberapa team YRAP yang saat itu masih ngantor meminta saya mengangkat saja karena bisa saja telepon kali ini dari orang yang di kenal untuk menyampaikan berita penting. Suara lembut di ujung sana memastikan apakah saya Mahmud dan selanjutnya beliau menerangkan maksud dan tujuannya. Wawancara untuk acara"Sudut Pandang?" entah kenapa saya langsung mengiyakan saja dan langsung sepakati jadwal wawancara dan pengambilan gambarnya.

Setelah telpon ditutup saya malah jadi bingung dan agak gugup, berpikir nanti mau ngomong apa hehehe. Sebelumnya memang saya sudah pernah di telp oleh salah satu team acara keren yang sangat menginspirasi dari televisi yang sama dan info tentang saya di dapatkan oleh team acara dari antrian data yang ada di acara tersebut. tapi jujur saya juga tidak berharap bisa tampil disana karena saya merasa saya belum pantas ada disana. Kalau saya ada disana bagi saya  cukup memalukan karena banyak orang lain yang jauh lebih pantas, seperti narasumber yang selalu ditampilkan yang membuat saya bangga dengan mereka. Sangat salut juga sama Metro TV yang membuat acara keren dan sangat layak tonton untuk menjadi tuntunan.

Satu hari sebelum pengambilan gambar saya di sms untuk janjian waktu karena ada pre-interview via telp. Ketika Pra-Interview berlangsung apa yang ditanyakan mengalir begitu saja dari mulutku tanpa ada yang saya tutupin dan saya rahasiakan. Setelah selesai rasanya sangat Plong dan seakan ada beban berat yang keluar dari dalam diri saya. hal ini membuat saya semakin memantapkan diri untuk tampil dan akan mengungkapkan semuanya pada acara wawancara dan pengambilan gambar esok harinya di sekolah darurat Yayasan Rumpun Anak Pesisir (YRAP).

Esok harinya usai Shalat Jum'at Team Sudut Pandang datang ke lokasi kegiatan kami di kampung Nelayan Muara Angke, Jujur hati degdegan dan hari itu saya tiba-tiba merasa bodoh dan gak tau apa yang mesti dilakukan. Saya hanya banyak diam sambil sesekali ngelap keringat yang mengucur yang membuat penampilanku juga makin kusut dan kusam.

[caption id="attachment_391997" align="aligncenter" width="420" caption="Team Sudut Pandang yang akan mengambil gambar "]

14217281521996672515

[/caption]

Alhamdulillah... ketika pembawa acara Sudut Pandang(Fifi Aleyda Yahya) tiba dilokasi, beliau langsung ngajak saya ngobrol, salut karena Mb Fifi sangat bisa dan faham bagaimana membantu orang yang grogi seperti saya. Disela-sela make-up kami masih tetap ngobrol dan jujur ini membuat saya lebih tenang dan rileks. Jujur walaupun saya sering bercerita tentang kegiatan sosial yang kami lakukan tapi saya biasanya selalu tampil sebagai penggerak saja, saya paling gak suka dipoto bahkan ketika awal kegiatan saya akan marah kalau ada yang motert saya ketika ngajar anak-anak karena bagi saya hal seperti ini gak perlu orang lain tahu.

Alhamdulillah sesi interviewnya berjalan lancar, hanya beberapa kali harus di cut karena keringat saya masih tetap bercucuran. Ada beberapa pertanyaan yang saya jawab dengan nada cukup tinggi, Mohon maaf bagi yang tidak suka karena jujur ada beberapa poin pertanyaan yang lumayan membuat sesak dada dan mengingat masa-masa kami di manfaatkan . Usai acara hati semakin lega rasanya... Kadang merasa aneh kenapa mesti curhat di TV hehe.. Tapi ya sudahlah saya hanya bisa meyakinkan diri saya kalau ini jalan yang harus dilewati untuk kepentingan terbaik bagi anak-anak bangsa.

1421728459902125724

Pada tanggal 8 November 2014 acaranya di tayangkan dalam episode hari Pahlawan "yang muda yang mengabdi" saya tampil jadi tamu terahir dari tiga narasumber yang di tampilkan. Dampaknya ternyata luar biasa karena setelah tayangan tersebut banyak perubahan yang terjadi, sebelumnya selama sebelas tahun kami hanya belajar tanpa meja dan kursi tapi sekarang ada sahabat-sahabat yang berbaik hati menyumbangkan meja lipat untuk belajar anak-anak. Ada juga bantuan komputer bekas dan ada seorang bapak yang berbaik hati menyumbang dana setiap bulan sebesar 2 juta. Alhamdulillah semakin banyak yang bisa kami berikan buat anak-anak. Terimakasih Sudut Pandang... Terimakasih buat sahabat semuanya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline