Lihat ke Halaman Asli

Inspirasi dan Konspirasi pada Diri Seorang Prabowo Subianto

Diperbarui: 18 Juni 2015   06:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Prabowo Subianto lahir dari keluarga ekonom, tapi memilih menempuh jalur militer sebagai karir hidupnya. Kedekatan hubungan orang tua Prabowo dengan Presiden RI Suharto, mengantarkan pada perjodohannya dengan Titik yang merupakan salah seorang putri penguasa Orde Baru.

Keberadaan dalam pusat keluarga Cendana, memuluskan karier militer Prabowo hingga berhasil mendapatkan kenaikan pangkat yang istimewa dan menjadi salah seorang petinggi militer dengan pangkat Letnan Jenderal (Pangkostrad). Namun, sepak terjang selama proses keruntuhan rezim Suharto di tahun 1998, dengan kasus penculikan aktivis yang didalanginya justru membuat pukulan balik yang berdampak pada berakhirnya karir militer Prabowo. Sepanjang masa reformasi, Prabowo seolah menjadi musuh bagi seluruh aktivis.

Pasca karir militer, Prabowo selanjutnya membangun dan mengembangkan bakat enterpreneur sebagai pengusaha. Timbunan kekayaan hasil bisnis meningkat pesat. Kecintaan terhadap bangsa yang sangat tinggi, mendorongnya merintis pendirian partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Dengan modal kekayaan yang ada, dan jiwa kepemimpinan yang tangguh Prabowo berhasil membangun partai Gerindra sehingga menjadi salah satu partai besar pada pemilu tahun 2014.

Prabowo Subionto menganut idiologi nasional yang kuat dan terbuka, hal itu telah menarik perhatian politikus yang beraliran agamis dan bahkan nasionalis lainnya. Kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam membangun bangsa yang maju, sejahtera, dan bermartabat, telah mendorongnya membangun koalisi politik dengan sebanyak-banyaknya partai.

Apa yang menginspirasi dari sana?

Di zaman peralihan Orde Baru ke Reformasi, Prabowo Subianto merupakan musuh bagi semua aktivis. Namun, demi kepentingan bangsa pada perebutan kursi Presiden 2014-2019 Prabowo berbalik menjadi pemimpin koalisi mantan aktivis. Polemik dan Kontroversi pun bermunculan, bahkan fitnah, cacian dan makian pun meraja lela dalam kehidupan masyarakat tentang diri Prabowo. Meski demikian, ternyata popularitas dan elektabilitasnya terus meningkat dan semakin kompetitif terhadap pesaingnya Joko Widodo yang sangat popular. Meskipun pada akhirnya Quick Count hasil pilpres tetap kalah, namun perolehan suara menunjukkan Prabowo tetaplah seorang putra bangsa yang patut diteladani semangat nasionalnya bagi bangsa Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline