Lihat ke Halaman Asli

Perlukah Minta Maaf Kepada PSSI dan KPSI?

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Dengan "akurnya" PSSI dan KPSI yang ditandai oleh kesepakatan bersama oleh kedua belah pihak dimana kesepakatan ini akan disupervisi Taskforce Asosiasi Sepak Bola Asia (AFC) maka ada harapan persepakbolaan Indonesia kembali sehat dan berprestasi.

Harap-harap cemas mungkin masih ada dibenak pecinta bola Indonesia. Apakah akan berhasil rekonsiliasi ini?, yang optimis pasti bilang bahwa kesepekatan ini akan membawa sepakbola Indonesia ke arah yang lebih baik, yang pesimis berkata mereka tidak mau berharap banyak dengan kesepakatan tersebut sedangkan yang “diam” bergumam dalam hati kita tunggu saja hasilnya!.

Puja-puji, caci-maki, fitnah sana-sini, adu mulut, adu argument telah kita tonton dan kita dengar sejak era Nurdin Halid sampai sebelum kesepakatan ini lahir. Puncaknya adalah konggres memalukan akibat ulah "orang-orang pintar" sehingga Agum Gumelar terpaksa menghentikan konggres. Kompasiana pun jadi rame. Bukalah kembali lapak-lapak, komentar-komentar yang pro dan kontra, ada yang kasar gak ketulungan sampai yang sopan mendinginkan. Ada yang marah sampai ke ubun-ubun ada juga yang cengengesan. Lebih parah lagi nama-nama binatang muncul padahal ngomongin bola. Pengurus-pemilik klub (pura-pura) kelabakan, media panen berita, pengamat banjir orderan hanya pemain yang kebingungan (walau ada bagusnya klub bola tambah banyak berarti pemain tambah banyak).

Perlukah kita maaf kepada PSSI dan KPSI?, atau mereka yang harus minta maaf kepada para kompasianer dan pecinta sepakbola Indonesia?.

Tidak perlu menunggu mereka (PSSI dan KPSI) meminta maaf kepada kompasianer dan pecinta sepakbola. Cukuplah antar kita saja yang saling memaafkan.

Kepada kompasianer pro KPSI dan kompasianer pro PSSI maafkan aku karena aku adalah salah satu penikmat bola yang mau enaknya saja. Aku teriak gooooooooooollll jika klub jagoanku berhasil bikin gol. Aku tidak peduli dengan PSSI dan KPSI. Jika ada yang berbeda sikap denganku tak perlu minta maaf kepadaku karena kalian tidak berbuat salah kepadaku.

Kepada pengurus PSSI dan KPSI permintaan maafkuaku tunda sampai kalian mempunyai kebersihan niat dengan benar-benar memperlihatkan tindakan nyata dengan membangun kembali persepakbolaan Indonesia. Kuburlah semua kesalahan dan kebenaran masing masing pihak dalam satu lubang kubur bernisan “kekisruhan telah berakhir di sini”, kemudian bangkitlah; buatlah kebenaran baru untuk sepak bola Indonesia supaya aku bisa lebih sering teriak goooooooooooooooooolllllllll.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline