Lihat ke Halaman Asli

Bilik Perenungan Mason di Senayan

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

bagi rekan-rekan sekalian yang belum membaca The Lost Symbol-nya Dan Brown mesti akan sedikit bingung ketika membaca judul tersbut diatas. tapi jangan khawatir. saya akan mengulas sedikit tentang "bilik perenungan" dan "Mason". dan saya akan memulainya dengan menjelaskan tentang Mason. Mason atau sering juga disbeut dengan freemason pada dasarnya adalah perkumpulan rahasia untuk laki-laki, orang (anggota Mason) yang bebas dan diterima, yang berasaskan pada rasa kasih sayang persaudaraan, percaya kepada Yang Maha Tinggi (Tuhan), dan perbuatan-perbuatan baik. awalnya perkumpulan ini didirikan di Inggris, yang bermula dari "medieval guilds of masons (= craftsmen)" yang sering berkeliling di negeri itu. Selama abad ke-17 serikat-serikat kerja itu menjadi populer dengan adanya orang-orang kaya yang bergabung dan secara bertahap menguasai perkumpulan itu. Serikat-serikat itu kemudian berkembang menjadi perkumpulan rahasia, yang kepercayaan dan ritual keagamaannya menyulut permusuhan dengan banyak pihak, termasuk gereja Katolik Roma.  oleh karenanya kemudian kelompok ini menjadi kelompok rahasia sampai sekarang ini. dan kelompok ini sampai saat ini tersebar di seantero amerika dengan profesi yang bermacam-macam. lalu apa kaitannya dengan bilik perenungan? kaum mason yang taat [dan kebanyakan mereka adalah orang yang taat], akan selalu memiliki bilik perenungan. bilik perenungan adalah satu tempat khusus mereka untuk merenungkan tentang kematian dan kehidupan setelah kematian. tujuannya adalah agar mereka mengerti apa yang harius dilakukannya dalam mengisi kehidupan dan menyambut kematiannya kelak. bahkan Dan Brown mengatakan bahwa seorang dokter gigi mampu menyulap lemari di tempat kerjanya menjadi bilik perenungan agar dia dapat merenung sejenak sebelum dia menghadapi pasiennya, agar apa yang dilakukan benar-benar dapat membantu dia dalam kehidupannya setelah dia meninggal. [hal ini terlepas dari konsep teologi mereka dan konsep mereka tentang kehidupan setelah mati]. dalam the Lost Symbol, Dan Brown menceritakana bahwa dalam gedung US Capitol [sebuah gedung pertemuan yang digunakan oleh congressmen, legislature, dan pemerintah federal di Amerika sana] lebih tepatnya berada diawah tanah terapat sebuah ruangan rahasia, ruangan khusus. ruangan khusus dan rahasia tersebut dengan ruangan SBB XIII. ruangan tersebut merupakan bilik perenungan yang ada di US Capitol. kenapa sampai ada ruangan yang seperti ini du US Capitol? sebagaimana yang disebutkan diatas bahwa anggota mason ini adalah para elite yang tersebar di seantero amerika dengan berbagai macam profesi termasuk birokrat. bilik perenungan di US Capitol digunakan oleh para parlemen, senator, ataupun pejabat pemerintah federal yang menjadi anggota mason untuk merenungkan tentang kematian dan kehidupan setelah kematian terlebih dahulu sebelum mereka menentukan kebijakan, dan atau membuat undang-undang. nah itu sedikit ulasan menenai bilik perenungan dan kelompok Mason. yang menjadi menarik bagi saya adalah tujuan dari adanya bilik prenenungan di gedung US Capitol. sebuah tujuan yang mulia kiranya merenungkan tentang kematian dan kehidupan setelah mati sebelum menentukan kebijakan atau membuat undang-undang. sebuah kesimpulan sederhana yang bisa di tarik dari adanya bilik perenungan di US capitol. bahwa para senator atau birokrat anggota mason kiranya menginginkan sebuah kebijakan ataupun undang-undang yang memihak kepada rakyat. karena kebijakan yang dibuatnya tentunya akan menjadi hal yang berpengaruh dalam kehidupannya setelah mati. dan tentunya kebijakan yang yang benar-benar bijak tentunya akan membantunya dalam kehidupan mereka setelah mati. lalu apa kaitannya dengan senayan? senayan adalah merupakan istilah mudah untuk menyebut gedung DPR-MPR. di tempat inilah para wakil rakyat merumuskan kebijakannya. jika di US Capitol sana bagi para anggota mason memiliki bilik perenungan, kiranya saya berpikir bahwa perlu di bangun juga sebuah bilik perenungan Mason ini di bangun juga di senayan. hal ini menjadi sangat penting melihat beberapa waktu terakhir ini [mungkin juga sudah dari dulu kala] kebijakan yang diambil oleh para wakil rakyat belum [atau bahkan tidak] mencerminkan amanat yang diemban sebagai wakil rakyat. selain itu tidak sedikit [kalau tidak mau disebut banyak] undang-undang yang dibuat oleh para wakil rakyat di senayan yang juga menciderai kepentingan rakyat. mungkin dengan dibangunnya bilik perenungan mason di senayan mengingatkan para wakil rakyat dalam membuat kebijakan agar tidak menciderai amanat rakyat. akan tetapi setelah saya berpikir sebentar sembari menyelesaikan tulisan ini, bilik perenungan itu sebenarnya sudah ada di gedung senayan. akan sangat tidak mungkin kalau di gedung senayan tidak ada masjid atau setidaknya ruanga yang difungsikan sebagai mushalla, tempat shalat, atau tempat ibadah. karena pada dasarnya esensi dari adanya tempat shalat, atau tempat ibadah lainnya dan esensi dari dibangunnya bilik perenungan tidaklah jauh berbeda. ibadah shalat  merupakan sebuah ritual [terlepas dari ada yang mengatakan lebih dari sebuah ritual] yang juga mengingatkan kepada umat manusia tentang posisinya dimata Tuhan, dan tidak lupa juga mengingatkan kepada kematian dan kehidupan setelah mati. sehingga pada dasarnya kalau di US capitol ada bilik perenungan bagi kelompok Mason, maka pada dasarnya di Senayan ada juga masjid [mushalla] bagi pemeluk agama Islam. lalu sejauh mana masjid [mushalla] berperan dalam membuat kebijakan atau undang-undang yang tidak menciderai rakyat [lagi]?. apakah sudah sekuat bilik perenungan bagi kelompok mason? wallahu a'lam bish shawab.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline