Pada dasarnya pembelajaran Matematika harus memperhatikan interaksi antara guru dan siswa, interaksi guru dengan media pembelajaran, interaksi antara siswa dengan media pembelajaran, dan interaksi guru bersama siswa dengan media pembelajaraan. Agar siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang bermakna. Selama ini mindset dan paradigma pembelajaran matematika yang selama ini dikenal dengan ceramah menjadi paradigma baru pembelajaran matematika yang bermakna. Selain itu pembelajaran matematika tidak hanya memperhatikan produk belajar tetapi juga perlu memperhatikan proses belajar.
Dalam proses pembelajaran matematika ini diperlukan perantara media pembelajaran agar penyampaian materi pembelajaran matematika lebih bermakna bagi siswa. Dengan dihadirkan media pembelajaran siswa dapat melihat, menyaksikan media tersebut sehingga penggunaan indera siswa berperan saat pembelajaran. Berbeda dengan pembelajaran matematika yang hanya menekankan pada media gambar pada buku paket saja, walaupun tidak bisa dipugkiri juga bahwa dalam pembelajaran matematika memerlukan media gambar jika situasi tidak memungkinkan untuk menghadirkan media asli.
Media pembelajaran dalam matematika sangat beragam namun secara garis besar penggolongan media pembelajaran terdiri dari media asli dan media tiruan. Media asli dalam pembelajaran matematika misalnya bangunan dan lingkungan sekitar yang dapat dijadikan sumber belajar siswa. Sedangkan media tiruan biasa berupa bentuk gedung, tiruan bentuk bangun dan sebagainya.
Alat peraga grafik fungsi kuadrat ini disusun untuk mempermudah peserta didik memahami langkah-langkah yang terdapat pada fungsi kuadrat. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan pada alat peraga pembelajaran yang telah dibuat, yaitu :
Kelebihan :
- Bahan yang digunakan mudah didapat
- Biaya pembuatan murah
- Tidak membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatan
- Bentuk 3 dimensi memungkinkan siswa untuk melihat objek dari berbagai sudut.
- Bentuk yang nyata dapat memotivasi siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran
Kekurangan
- Alat peraga yang dibuat mungkin tidak bisa bertahan lama
- Desain yang dibuat belum sempurna seperti alat peraga yang dibuat oleh professional
- Bahan yang digunakan belum bervariatif sehingga kurang menarik perhatian siswa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H