Lihat ke Halaman Asli

Baik to Bike

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel


(Dari blog saya http://nglengkong.blogspot.com/2012/12/baik-to-bike.html)
Tak dapat dipungkiri bahwa konsumsi bahan bakar minyak manusia selalu meningkat, tak hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia. Hal ini bisa dilihat dari meningkatnya jumlah kendaraan bermotor seiring dengan murahnya untuk membawa pulang satu unit kendaraan bermotor baru. Tak perlu menggunakan statistik, karena memang sangat jelas banyak sekali bukti yang mendukung hal itu.


Memang untuk mobilitas yang begitu cepat seperti saat ini, kendaraan bermotor memang pilihan tepat. Untuk saat ini. Sayangnya kita tidak pernah memikirkan masa depan, apa yang kita tinggalkan untuk generasi mendatang. Yang kita pikirkan tentang masa depan adalah, bagaimana saya bisa kaya.


Dengan semakin menipisnya bahan bakar minyak yang tersedia, mau tidak mau kita harus memikirkan cara lain untuk membantu mobilitas kita. Jika motor saja membutuhkan banyak bahan bakar, apalagi mobil yang secara fisik lebih besar. Tentu konsumsi bahan bakar juga semakin banyak. Untuk mengantisipasi hal ini, sepeda menjadi salah satu alat transportasi alternatif dalam kasus ini.


Bukan hal yang baru memang, bersepeda untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak. Lantas apa yang harus dilakukan? Mungkin program ini bisa menjadi inspirasi di propinsi-propinsi lain: Pemkot Yogyakarta mempunyai sebuah program bernama "Sego Segawe" yang merupakan kependekan dari "Sepeda Kanggo Sekolah lan Nyambut Gawe" (Sepeda untuk sekolah dan bekerja). Program ini cukup berhasil mengajak masyarakat bersepeda kembali.


Bagaimana dengan daerah lain? Mungkin Kementrian Lingkungan Hidup bisa bekerja sama dengan Kementrian Pemuda dan Olahraga mengkampanyekan gerakan "BAIK to BIKE". Gerakan untuk mendorong masyarakat kembali menggunakan sepeda sebagai alat transportasi utama meskipun bukan pertama.


Program semacam Car Free Day memang cukup bagus, tetapi hanya di hari-hari tertentu program itu dilaksanakan. Dengan program BAIK to BIKE ini, masyarakat yang menempuh jarak tertentu untuk bekerja atau bersekolah HARUS bersepeda, bisa dalam jarak kurang dari 3-5 km, maka harus naik sepeda. Tentunya hal ini lebih efektif jika bisa diterapkan, karena program ini setiap hari dilaksanakan. Akan lebih baik jika dikombinasikan dengan Car Free Day.


Dengan hal tersebut, semoga masyarakat Indonesia mempunyai singkatan baru untuk BBM, bukan Bahan Bakar Minyak, tetapi BAIK to BIKE, Mas/Mbak!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline