Lihat ke Halaman Asli

Mahir Martin

TERVERIFIKASI

Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Refleksi dari Ruang Kelas: Korosi

Diperbarui: 29 Agustus 2021   14:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Korosi pada besi (KOMPAS.com/SILMI NURUL UTAMI)

Di rumah kita pastinya banyak terdapat perkakas dan peralatan rumah tangga, bukan? Mari kita perhatikan bahan dasar logam penyusun perkakas dan peralatan di sekitar rumah kita itu. Pastinya beragam. Ada yang terbuat dari besi, baja, aluminium atau stainless steel

Untuk memahami penggunaan logam sebagai peralatan atau perkakas rumah tangga, maka kita harus memperhatikan karakteristik dari logam yang kita gunakan itu. Salah satu karakteristik logam yang perlu diperhatikan adalah kemampuan logam bertahan untuk tidak cepat berkarat.

Proses Korosi

Pengaratan logam adalah peristiwa kimiawi yang sering terjadi di dalam kehidupan. Dalam ilmu Kimia, peristiwa ini disebut dengan istilah korosi. Korosi terjadi disebabkan karena terjadinya reaksi reduksi oksidasi (redoks) pada logam yang berinteraksi dengan material lain yang ada di lingkungan.

Pada proses korosi, logam akan mengalami oksidasi, dan material yang lain menjadi pemicunya, atau biasa disebut material oksidator. Oksidator sendiri akan mengalami reaksi reduksi. Logam dan material oksidator yang mengoksidasinya, terdapat dalam sebuah sistem elektrokimia yang memungkinkan terjadinya aliran elektron. 

Aliran elektron terjadi karena adanya perbedaan potensial reduksi pada kedua material. Prinsip kerjanya mengikuti prinsip kerja yang terjadi pada sel volta. Seperti kita ketahui, pada sel volta material yang memiliki potensial reduksi tinggi akan mengalami reduksi dan menjadi katoda (kutub positif). Sedangkan material yang memiliki potensial reduksi rendah akan mengalami oksidasi dan menjadi anoda (kutub negatif).

Ketika kita perhatikan isi rumah kita, besi adalah logam yang paling banyak digunakan. Namun, yang menjadi permasalahan adalah besi sangat rentan sekali mengalami korosi. Besi yang berada di lingkungan akan berinteraksi dengan oksigen di udara dan juga molekul air. Interaksi ini yang kemudian menjadi penyebab terjadinya korosi.

Pada peristiwa korosi besi, besi akan teroksidasi membentuk ion Fe2+ dikarenakan potensial reduksinya yang lebih rendah dibanding oksigen (O2). Proses oksidasi ini terus berlanjut hingga akhirnya besi membentuk senyawa hidrat besi oksida Fe2O3.xH2O. Senyawa inilah yang kita kenal sebagai karat, yang biasanya berwarna kecoklatan dan membuat penampakkan besi menjadi kusam. Karat ini, selain merusak keindahan besi, lambat laun juga bisa merusak besi tersebut.

Pencegahan Korosi

Karena  berbagai macam kerugian yang disebabkan oleh karat, maka kita ditantang sebisa mungkin untuk mencegah terjadinya proses korosi pada besi. Ada banyak cara telah dikembangkan untuk mencegah proses korosi ini. Penggunaan metode pencegahan disesuaikan dengan peruntukan untuk apa besi digunakan.

Salah satu cara terbaik untuk mencegah korosi adalah dengan memadukan (alloying) besi dengan logam lain. Misalnya, besi dapat dipadukan dengan unsur krom dengan kadar paling sedikit 12%. Perpaduan ini menghasilkan logam yang kita kenal dengan nama stainless steel. Penambahan unsur krom pada besi dapat membentuk thin protective layer Cr2O3, yang dapat mencegah interaksi besi dengan oksigen dan molekul air. 

Namun, cara pencegahan korosi dengan memadukan logam (alloying) terasa masih sangat sulit dilakukan dan memerlukan biaya yang tidak murah. Memadukan logam memerlukan tempat khusus dan pengawasan yang ketat. Belum lagi pengawasan kualitas paduan yang juga memerlukan ketelitian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline