Lihat ke Halaman Asli

Mahir Martin

TERVERIFIKASI

Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Makna Kata "Rutin" dalam Membiasakan Siswa Membaca

Diperbarui: 18 Februari 2021   11:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membiasakan Membaca (ARSIP/RUMAH BACA CENGKA CIKO)

"Membaca itu seperti makan buah apel, efeknya tidak langsung bisa dirasakan," itu salah satu quote yang saya dapatkan dari seminar tentang pentingnya membaca yang diadakan Educharacter, divisi karakter Eduversal Indonesia, bekerjasama dengan Majalah Mata Air.

Analogi yang digunakan pembicara memang sangat tepat dan mencerahkan. Ketika kita makan buah apel, efek dari nutrisi yang ada di dalam buah apel pastinya tak langsung bisa dirasakan oleh tubuh kita. 

Begitu juga halnya membaca. Mungkin secara sadar apa yang kita baca tidak akan banyak yang kita ingat. Namun, perlu diingat, manusia itu memiliki alam bawah sadar yang kapasitasnya jauh lebih besar daripada alam sadar.

Sebagian besar apa yang kita baca akan masuk ke alam bawah sadar kita. Sehingga ketika diperlukan, informasi yang tersimpan tersebut akan bisa kita buka kembali untuk dimanfaatkan. Hal ini layaknya nutrisi yang ada pada sebuah apel yang secara tidak sadar dapat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh kita.

Oleh karenanya, membaca itu seharusnya bisa dibiasakan atau dirutinkan. Kira-kira, begitu inti dari seminar urgensinya membaca yang disampaikan oleh tim redaktur Majalah Mata Air yang saya ikuti.

Mengulas Makna Kata "Rutin"

Dari kesimpulan seminar yang saya dapatkan, ada satu kata yang menarik untuk diulas maknanya. Kata itu adalah kata "Rutin". Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), rutin memiliki arti prosedur yg teratur dan tidak berubah-ubah. Intinya ada keteraturan atau ketetapan dalam melakukan sesuatu.

Dalam bahasa keseharian, kata rutin bisa kita kembangkan menjadi beberapa makna, diantaranya konsisten, persisten, komitmen dan konsekuen.

Mari kita pahami keempat makna tersebut dengan sebuah contoh dari dunia pendidikan. Misalnya, kita bisa mengambil contoh bagaimana siswa seharusnya menyikapi urgensi membiasakan diri membaca dalam kehidupan.

Pertama, siswa harus konsisten untuk membaca. Konsisten adalah usaha yang terus menerus dilakukan, tanpa henti dan menyerah dalam mewujudkan target. Untuk bisa konsisten harus ada aturan, asas, atau prinsip yang harus ditetapkan dan ditaati. 

Misalnya, untuk membiasakan membaca, siswa bisa membuat program membaca dengan target satu hari satu halaman, atau satu hari satu jam membaca. Program ini bisa dikonsistenkan menjadi sebuah hal yang tak boleh ditinggalkan atau dilewati setiap harinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline