Lihat ke Halaman Asli

Mahir Martin

TERVERIFIKASI

Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Menulis dari Hati ala Bang Ahmad Fuadi

Diperbarui: 7 Februari 2021   17:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ahmad Fuadi, Penulis Novel Negeri 5 Menara.(kompas.com) 

"Tulisan bisa menginformasikan, menginspirasi, dan menggerakkan kalau diramu dengan rasa, data dan logika," itu salah satu kalimat inspiratif yang saya tangkap dari novelis terkenal Ahmad Fuadi, penulis novel best seller Negeri 5 Menara, pada workshop yang saya ikuti kemarin.

Acara bertajuk Workshop Kepenulisan Populer yang saya ikuti ini diadakan oleh Majalah Mata Air, sebuah majalah yang terbit triwulan dengan mengangkat tema spiritualitas, sains, dan budaya yang diramu dalam bentuk artikel populer.

Saya termasuk pelanggan dan penikmat majalah ini. Menurut saya, majalah ini sangat komplit  jika dilihat dari tema yang disajikan. Ibarat makanan, majalah ini seperti gado-gado, segala macam ada, bercampur memberikan kenikmatan dan sensasi yang berbeda.

Menurut Bang Fuadi, majalah ini juga unik, karena majalah ini tidak memasang iklan. Memang, sepengetahuan saya majalah ini  tidak berorientasi profit, tetapi majalah yang memiliki visi dan misi membangkitkan literasi positif di Indonesia.

Workshop kali ini pun dilakukan dalam rangka mewujudkan visi dan misi majalah tersebut. Dari workshop ini diharapkan akan timbul penulis-penulis baru yang bisa menginspirasi pembacanya.

Ya, menulis memang seharusnya menginspirasi seperti yang dikatakan Bang Fuadi. Beliau menambahkan bahwa menulis yang menginspirasi artinya menulis yang datang dari hati dan menempel di hati pembacanya.

Menurut penuturan Bang Fuadi, menulis dari hati itu harus memperhatikan beberapa hal.

Pertama, penulis harus tahu mengapa dia menulis. Artinya penulis harus meluruskan niatnya dalam menulis. Bagi Bang Fuadi, menulis adalah interpretasi hadis Nabi yang berbunyi, "Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat buat orang lain."

Tulisan yang bermanfaat akan lebih kuat daripada peluru, kata seorang penulis barat. Ide yang dituangkan akan mengakar dalam ke alam bawah sadar pembacanya. Efeknya, akan lebih besar dari sekedar sebutir peluru.

Tulisan yang bermanfaat juga tak akan pernah tua dan mati. Meskipun umur penulis ada batasnya, tetapi ide dan gagasan yang dituliskannya akan tetap abadi selama tulisan karyanya masih dimanfaatkan dan dinikmati pembacanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline