Lihat ke Halaman Asli

Mahir Martin

TERVERIFIKASI

Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Jadikan Komunikasi dengan Siswa sebagai Katalisator

Diperbarui: 14 November 2020   15:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guru berkomunikasi dengan siswa (Dok. Avan Fathurrahman via kompas.com)

"Katalis tidak dapat membuat reaksi yang tidak mungkin terjadi menjadi terjadi," itu salah satu sifat dari katalis yang kita pelajari pada topik laju reaksi di pelajaran Kimia.

Katalis adalah zat kimia yang dapat mempercepat laju reaksi yang pada akhir reaksi dilepaskan kembali dalam bentuk semula. Katalis tidak ikut serta dalam reaksi, tugasnya hanya mempercepat laju reaksi.

Katalis melakukannya dengan cara menurunkan energi aktivasi sebuah reaksi. Energi aktivasi adalah energi minimum yang dibutuhkan untuk sebuah reaksi untuk berjalan. Tanpa memenuhi energi aktivasi, reaksi tidak akan terjadi.

Sebagian orang berpikir bahwa katalis bisa membuat reaksi yang tidak mungkin terjadi untuk terjadi. Ini terjadi karena reaksi yang berjalan lambat terkadang tidak terlihat oleh manusia. Perubahan yang terjadi tidak bisa diamati, sehingga banyak orang berpikir bahwa tidak terjadi reaksi.

Ketika diberi katalis, tiba-tiba terjadi reaksi. Bahkan terkadang terjadi letupan reaksi yang sangat cepat. Jadi, yang tersirat, katalis bisa membuat reaksi yang tidak mungkin terjadi menjadi terjadi. Padahal sejatinya proses yang terjadi adalah hanya reaksi yang lambat menjadi dipercepat.

Katalisator 

Istilah katalis identik dengan istilah katalisator. Katalisator adalah seseorang atau sesuatu yg menyebabkan terjadinya perubahan dan menimbulkan kejadian baru atau mempercepat suatu peristiwa.

Dalam dunia pendidikan, terkadang kita perlu menggunakan prinsip katalisator untuk membimbing siswa. Baik seseorang yang dijadikan katalisator ataupun sesuatu hal atau proses juga bisa dijadikan katalisator.

Misalnya, mungkin kita berpikir bahwa siswa yang diam-diam saja akan tidak memiliki permasalahan. Makanya, siswa yang seperti ini biasanya terabaikan atau terlupakan. Biasanya kita memfokuskan bimbingan kepada siswa-siswa yang sudah terlihat permasalahannya.

Sayangnya, semua tidak seperti yang kita pikirkan. Kadang-kadang permasalahan besar justru timbul dari siswa-siswa cenderung diam-diam saja.

Siswa yang diam tidak berarti tak bermasalah. Diam terkadang justru menyimpan bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak. Diam menunjukkan bahwa mungkin ada proses yang lambat dalam merespon suatu masalah. Jika benar-benar ada permasalahan, dan permasalahan tidak terdeteksi dengan baik, maka efeknya akan lebih berbahaya kedepannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline