"Dan keajaiban itu terbukti ada... Siswa kita dapat juara juga... Alhamdulilah", itu komentar Ibu Komite Sekolah tadi malam pada artikel saya yang berjudul " Keajaiban Mungkin Saja Terjadi." pasca pengumuman hasil Kompetisi Sains Nasional (KSN) 2020.
[Baca juga: Keajaiban Mungkin Saja Terjadi]
Artikel itu kutulis beberapa hari lalu mengulas acara pembukaan KSN 2020. Apa yang saya tuliskan seolah terjawab sudah tadi malam (16/10/2020).
Tadi malam adalah malam puncak apresiasi dan pengumuman pemenang Kompetisi Sains Nasional (KSN) 2020 jenjang SMA yang sudah berlangsung selama satu minggu. Acara disiarkan langsung di Kanal Youtube Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) sebagai penyelenggara kompetisi.
Memberi Semangat Siswa
Kami bersyukur, dari 4 orang yang lolos dan berjuang pada KSN 2020, satu orang siswa berhasil membawa pulang medali perak dari bidang Astronomi.
Bagi saya, ini bukan keajaiban. Memang dari awal saya tidak mengharapkan keajaiban. Dalam hati terkecil saya, ada keyakinan bahwa siswa kami akan membawa pulang medali. Keyakinan yang terus saya jaga dan rawat dengan harapan, usaha dan doa.
Tahun lalu, di ajang yang sama, sekolah kami mendapatkan dua medali perunggu. Meskipun secara kuantitas jumlah medali yang didapat tahun ini lebih sedikit tetapi secara kualitas pastinya lebih membanggakan.
Sulit untuk melukiskan perasaan saya saat ini, yang bisa saya lakukan hanyalah menulis kata-kata melalui artikel ini untuk mencurahkan perasaan saya.
Jika mau dihitung, artikel yang sekarang kutulis ini adalah artikel yang ketiga berkenaan dengan KSN 2020.
Artikel pertama berjudul "Kegagalan dan Keberhasilan itu sama saja". Artikel kedua adalah artikel yang dikomentari Ibu komite itu, artikel yang saya sebut diatas, yang membahas tentang keajaiban.