Lihat ke Halaman Asli

Mahir Martin

TERVERIFIKASI

Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Pesan di Balik Hadiah Nobel Perdamaian 2020

Diperbarui: 11 Oktober 2020   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi logo WFP, penerima Nobel Perdamaian 2020 (Twitter/Nobel Prize via kompas.com)

Hari Jum'at kemarin (9 Oktober 2020), Komite Nobel mengumumkan peraih hadiah nobel perdamaian 2020. 

Tahun ini komite nobel memilih beberapa organisasi sebagai nominasi penerima hadiah. Mereka bersaing dengan beberapa nama individu yang juga memang patut diperhitungkan untuk menerima hadiah tersebut.

Sebuah Pilihan yang Mengejutkan

Dalam sejarah nobel, beberapa kali komite nobel memilih sebuah organisasi/badan/lembaga sebagai pemenang hadiah nobel. Perserikatan bangsa-bangsa (PBB), Uni Eropa, dan beberapa organisasi lain pernah terpilih sebagai peraih hadiah ini.

Mengejutkan, tahun ini komite memilih Organisasi pangan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Program Pangan Dunia atau World Food Program (WFP) sebagai pemenangnya. Padahal banyak orang memprediksi Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) sebagai kandidat terkuat peraih hadiah.

Tak bisa dipungkiri, tahun ini kontribusi WHO dalam penanganan pandemi covid-19 memang luar biasa. Bukan karena pandemi berhubungan dengan kesehatan, tetapi WHO mengajak dan menyerukan seluruh warga dunia untuk bekerja sama melawan pandemi. Wajar jika WHO mejadi kandidat kuat.

Sekarangpun WHO juga masih sedang berjuang untuk menyatukan dunia untuk menemukan vaksin. WHO juga berjuang melawan vaccine nasionalism yang menjadi perbincangan hangat dunia. 

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus berkata, " Tidak ada yang aman, sampai semua orang aman" Intinya, tak ada jalan keluar melawan virus selain kebersamaan dan solidaritas antar negara.

Walaupun mengejutkan, pemilihan WFP sebagai pemenang bukanlah hal yang kontroversial. Sebagai sebuah organisasi, WFP juga memiliki peran yang sangat penting di era pandemi.

Tak bisa dipungkiri, pandemi covid-19 telah berkontribusi pada meningkatnya jumlah korban kelaparan di dunia. Warga di beberapa negara Afrika, Amerika Selatan dan Asia menjadi yang paling terkena imbasnya. 

Kelangkaan pangan dan kelaparan merupakan ancaman serius bagi mereka. Jika tak ada organisasi seperti WFP yang menanganinya, semakin banyak korban yang mungkin akan berjatuhan.

Pesan yang Bisa Diambil

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline