Apakah Anda pernah bermain Misunderstanding Game? Sebelum dijawab mungkin perlu diperjelas dulu apa itu Misunderstanding Game, karena permainan ini mungkin memiliki nama yang beragam.
Misunderstanding Game yang dimaksud disini adalah sebuah permainan yang dimainkan secara kelompok untuk menebak sebuah kalimat.
Semua pemain berbaris seperti orang yang sedang mengantri dengan menghadap ke arah yang sama. Semakin banyak pemain, semakin seru.
Pemain pada baris terakhir diberikan sebuah kalimat. Tugasnya adalah menjelaskan kalimat tersebut kepada pemain di depannya dengan menggunakan bahasa tubuh, tanpa suara. Pemain kedua menjelaskan kepada pemain ketiga, terus berantai sampai kepada pemain terakhir.
Pemain terakhir akan mengatakan kalimat yang dia pahami. Pemenang akan dilihat dari kesesuain antara kalimat yang diberikan kepada pemain pertama dengan kalimat yang dikatakan pemain terakhir.
Pasti sebagian kita pernah memainkan permainan ini bukan? Apalagi yang sering mengikuti acara-acara latihan dasar organisasi. Permainan ini adalah salah satu permainan seru yang sering dimainkan. Tujuannya untuk melatih kerjasama tim.
Secara spesifik permainan ini bertujuan untuk melatih kemampuan komunikasi yang efektif di antara pemain. Kemampuan komunikasi yang mencakup mengekspresikan diri secara jelas dan menjadi pendengar yang baik. Selain itu permainan ini juga memiliki nilai moral dengan menghadirkan kedekatan antar pemainnya.
Pada permainan ini, biasanya pemain terakhir gagal menebak kalimat yang diberikan secara tepat. Karena biasanya terjadi misunderstanding di antara pemain. Disinilah letak serunya permainan ini.
Fenomena Misunderstanding
Dalam konteks masyarakat, fenomena misunderstanding/kesalahpahaman ini sering sekali terjadi. Kesalahpahaman rentan terjadi pada hal-hal yang viral dibicarakan masyarakat. Logikanya, berita viral adalah berita yang banyak dibicarakan orang. Berita berantai, sambung menyambung dari mulut ke mulut yang terkadang kita tidak tahu dari mana asalnya.
Semakin banyak orang yang membicarakan, semakin bias berita, dan semakin rentan untuk disalahpahami. Sebabnya adalah setiap orang yang menerima sebuah berita belum tentu memahami dengan benar.