Hari ini ada dua berita tentang Olimpiade Sains Nasional (OSN), yang sudah berubah nama menjadi Kompetisi Sains Nasional (KSN), yang saya terima. Dua berita yang memberi saya inspirasi untuk menulis artikel ini.
Berita pertama adalah tentang viralnya kisah juara olimpiade Internasional yang gagal Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Berita kedua adalah lolosnya 4 siswa kami ke KSN 2020 mewakili daerah kami.
Berita yang kedua adalah berita yang telah kami tunggu-tunggu. Kami bersyukur jumlah siswa kami yang lolos tidak berkurang dibandingkan tahun lalu. Kami berdoa semoga di tingkat nasional nanti bisa menghasilkan prestasi yang lebih baik dari tahun lalu.
Kisah Viral
Berita yang pertama menceritakan kisah yang viral di media sosial baru-baru ini. Kisah nyata dari seorang siswa bernama Rayhan Danendra Wiracalosa.[1]
Rayhan adalah peraih medali perak OSN 2019 Manado di bidang Fisika. Lalu ia terpilih untuk mewakili DKI Jakarta di ajang International Olympiad of Metropolises 2019, Moscow. Lagi-lagi dapat medali, kali ini perunggu.
Dengan prestasi yang begitu cemerlang dan nilai rapor yang stabil Rayhan yakin akan masuk ke universitas impiannya melalui jalur undangan SNMPTN.
Nasib berkata lain, Rayhan harus gagal. Rayhan sempat merasa terpukul dan turun motivasinya, seolah-olah prestasinya di SMA tidak berharga sama sekali.
Tapi Rayhan bangkit dan terus belajar dengan lebih giat untuk mengejar SBMPTN. Waktu tidurnya pun harus dipotong, saking takutnya kembali gagal di SBMPTN.
Selang beberapa waktu, musibah datang melanda. Ayahnya meninggal dunia karena sakit. Dirinya kembali terpukul dengan peristiwa ini dan kembali turun motivasinya.
Walaupun dibawah tekanan mental, Rayhan berpikir bahwa life must go on. Ia pun bertambah giat belajarnya untuk satu tujuan, SBMPTN.