Pengertian Hard Skill
Seperti dilansir investopedia.com, hard skill hakikatnya adalah sebagai kemampuan yang dipelajari yang dapat diperoleh dan ditingkatkan melalui latihan, pengulangan, dan pendidikan. Hard skill lebih bersifat kemampuan yang dibutuhkan untuk suatu pekerjaan dan biasanya tercantum pada persyaratan kandidat pada lowongan pekerjaan.
Hard skill sangat penting karena meningkatkan produktivitas dan efisiensi karyawan. Pada beberapa kasus, hard skill dapat menunjukkan sebuah keahlian pada pekerjaan yang bersifat kompleks. Namun, hard skill saja tidak dapat menjadi satau-satu tolok ukur dalam kesuksesan bisnis karena karyawan juga memerlukan keterampilan lain, seperti soft skill, yang berkontribusi pada kepuasan pelanggan.
Pihak rekruter pada suatu perusahaan biasanya akan menilai hard skill seorang kandidat dari CV yang dibuat. Apapun hard skill yang tertulis pada CV akan lebih baik jika disertai lampiran berupa sertifikat, piagam atau dokumen apapun yang menunjukkan pencapaian dari skill tersebut. Pengalaman kerja pada bidang tertentu juga dapat dianggap sebagai hard skill, misalnya berpengalaman 1 tahun melakukan pengemasan produk.
Contoh Hard Skill Dalam CV
Hard skill berhubungan dengan kemampuan teknis seseorang dan membutuhkan pengetahuan khusus untuk mendapatkannya. Beberapa contoh hard skill yang bisa kamu cantumkan dalam CV adalah sebagai berikut:
- Kualifikasi akademik: Mengolah data statistik dengan SPSS dan R-Software, Menggunakan software akuntansi, dan lain-lain
- Kemampuan berbahasa: Bahasa Inggris dengan Skor TOEFL 500, Bahasa Korea dengan pengalaman 2 tahun pertukaran pelajar di Korea Selatan, dan lain-lain
- Kemampuan bidang industry: Sampling dan Pemeriksaan Raw Material, Pengemasan Produk, dan lain-lain
- Kemampuan Coding: HTML & CSS, Java, Python, dan lain-lain
- Skill Komputer: MS Office, Photoshop, Adobe Premiere, dan lain-lain
- Skill yang didapatkan dari pelatihan: SEO Marketing, Facebook Ads, dan lain-lain
- Skill yang didapatkan dari pengalaman: Proofreading, Kecepatan Mengetik 80 Kata Per Menit, dan lain-lain
Menurut reed.co.uk, kemampuan berbahasa asing termasuk kategori hard skill, tidak diklasifikasikan sebagai soft skill. Untuk lebih jelasnya silahkan baca artikel Perbedaan Hard Skill dan Soft Skill.
Penulisan Hard Skill Dalam CV
Penulisan hard skill dalam CV sebaiknya dilengkapi dengan tingkat penguasaan agar rekruter mendapatkan gambaran yang jelas tentang kualifikasi kandidat. Gambarkan tingkat penguasaan dengan level-level tertentu. Hindari menggunakan diagram batang (progress bar) yang diisi penuh karena dapat menimbulkan misiterpretasi HR bahwa kandidat menguasai 100% keahlian. Contoh penulisan hard skill adalah seperti di bawah ini:
1. Hard Skill Akuntansi
- Data Analysis : Excellence
- Software MYOB : Advance
- Software SISCOM : Intermediate
- MS Excel : Advance
2. Hard Skill Customer Service Officer
- Bahasa Indonesia : Fluent
- English : Proficient
- Chinese : Beginner
- Arabic : Intermediate
- MS Office (Word & Excel) : Intermediate
3. Hard Skill Digital Marketing
- Content Creating : Advance
- Search Engine Optimization : Beginner
- IG Marketing : Excellence
- Photoshop : Advance
- Copywriting : Intermediate
4. Hard Skill Content Writer
- Fluent in Bahasa Indonesia
- Proficient in Writing an English Article
- 80 WPM (Words per Minutes) of Typing
- Intermediate Skill in Copywriting
- Advance Skill in Wordpress and Joomla