Lihat ke Halaman Asli

Mahfudz Tejani

TERVERIFIKASI

Bapak 2 anak yang terdampar di Kuala Lumpur

Sumarno, Panwaslu Kuala Lumpur Berakhir Tragis di Rumah Sakit

Diperbarui: 23 April 2019   17:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuala Lumpur, 23 April 2019,-Sumarno merupakan salah satu warganegara Indonesia di Malaysia yang ikut andil dalam menyukseskan pesta demokrasi terbesar Indonesia. Beliau berpartisipasi sebagai Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kuala Lumpur yang membawahi daerah Selangor, Kuala Lumpur, Perak, Terengganu, dan Kelantan.

Pria asal Pati, Jawa Tengah ini, yang berprofesi sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI), bekerja sebagai instalator listrik di sebuah bangunan di sekitar Selangor dan Kuala Lumpur. Namun karena panggilan jiwanya untuk mengabdi kepada negeri, beliau rela meminta cuti kepada majikannya, untuk turut serta dalam menyukseskan pelaksanaa Pemilihan Umum 2019.

Sebagai Panwaslu, Sumarno mendapatkan kepercayaan untuk mengawasi pelaksanaan pengundian Kotak Suara Keliling (KSK) di negri Perak, 4 jam perjalanan dari Kuala Lumpur. Tepatnya di sebuah pabrik UNISEM, area Bandar Pulai Jaya Negeri Perak.

Namun nasib baik tidak menyebelahi pria beranak satu ini, tatkala perjalanan menuju pusat penghitungan suara di Putra World Trade Center (PWTC) (17/4/19). Beliau mengalami kecelakaan bersama sepeda motornya di  Jalan Tun Razak, menabrak mobil yang sedang rusak di pinggir jalan.

Sepeda motornya mengalami kerusakan total dan mobil yang ditabraknya hancur di bagian belakang. Sedangkan Sumarno mengalami luka parah di sekitar leher dan dagunya, serta kedua kakinya mengalami patah tulang.

Akhirnya Sumarno dibawa ke Hospital Kuala Lumpur (HKL) untuk mendapatkan perawatan insentif. Namun sayang, permasalahan birokrasi di HKL menyebabkan perawatan terkendala sementara. Menurut isteri Sumarno, pihak HKL meminta deposit terlebih dahulu, sedangkan saat itu dalam keadaan genting.

Untungnya pihak mobil yang ditabrak bekerjasama dengan pihak asuransi membantu menanggung pembiayaan sementara. Akhirnya Sumarno dilayani untuk pembersihan luka dan penjahitan kembali. Kemudian diteruskan dengan proses CT-Scan untuk mengetahui keadaaan Sumarno dengn lebih mendalam.

Kemudian dilanjutkan proses operasi penarikan tulang paha dan membetulkan posisinya. Sambil menunggu proses tersebut, Sumarno dimasukkan ke ruang rawat inap sebelum operasi pembetulan tulang lebih lanjut dijalankan.

Saat kejadian pihak keluarga sudah memberitahukan pihak Panwaslu Kuala Lumpur, namun disebabkan proses rekapitulasi penghitungan suara sedang berlangsung, mereka tidak ada yang datang. Baru 2 hari kemudian, pihak Panwaslu datang menjenguk Sumarno.

Saat ini Sumarno ditemani istrinya masih berada di ruang Inap Hospital Kuala Lumpur, untuk menunggu proses operasi dilaksanakan. Pemulihan Sumarno dijangka memakan waktu berbulan-bulan dan tidak mampu bekerja, apalagi beliau merupakan tulang punggung keluarga disini dan di Indonesia.

Semoga keadaan Sumarno yang mengabdi untuk negeri dalam menyukseskan proses demokrasi, mendapat perhatian pihak pemerintah kedepannya nanti. Setidaknya meringankan proses pemulangan dan pembiayaan perobatan di Malaysia serta di Indonesia nanti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline