Lihat ke Halaman Asli

Mahfudz Tejani

TERVERIFIKASI

Bapak 2 anak yang terdampar di Kuala Lumpur

Di Antara Lockerbie , Minyak dan Perang Salib

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara Barat, khususnya Inggris masih tidak puas hati dan menyimpan dendam tentang pengeboman terhadap pesawat terbang Pan American 103 di Lockerbie yang membunuh 259. Dan secara kebetulan peristiwa ini dilakukan 2 orang Libya dengan menggunakan bom sepatu pada 21 Desember 1988. Dan kasus berlarutan sekian lama, karena Libya dengan Muammar Gaddafinya mempertahankannya. Sehingga memaksa Libya disisihkan dan di kenakan Embargo oleh PBB yg notabene Amerika dan Sekutunya yang berada di sebaliknya.
Tindakan Barat dengan NATOnya yang begitu cepat apabila melibatkan negara-negara yang tidak disenanginya, seperti invasinya ke Libya. Banyak tidak disenangi negara-negara Islam lainnya. Mengapa NATO sangat berambisi dan antusias mau mengomandani operasi militer di Libya ? Padahal Libya berada di luar lingkup kawasan militer NATO yaitu berada di luar Eropa. Satu-satunya negara Islam dalam NATO yaitu Turki, tak mampu berkoar lebih banyak walaupun sesama negara Muslim. Serangan ini mendapat kecaman dari berbagai negara seperti Rusia, China, liga Arab, venuzuela, Kuba dan berbagai negara Islam lainnya. Saya sangat terkesan dengan ucapan Perdana Menteri Rusia Vladimir putin yang memberikan peringatan bahwa tindakan NATO dan sekutunya mampu mencetuskan Perang Salib/ crusade atau pertembungan Barat dan Timur.

Apakah benar serangan / Invasi Tentara Multinasional ini ke atas Libya, benar-benar bertujuan melindungi rakyat umum Libya atau mau membantu militan/pembe ontak untuk menyingkirkan dan menggulingkan Muammar Gaddafi. Apakah Libya akan menjadi Irak kedua sesama penghasil Gas Bumi yg besar. Namun akhirnya terperangkap dalam perang saudara yang tak berkesudahan..

Namun apa yg lebih mengecewakan adalah sikap negara-negara Arab yg diam dan tertidur pulas dengan liga Arabnya. Dan Organisasi muslim lainnya seperti OIC/OKI yang seperti harimau ompong, besar tapi keropos..
Suaranya tak di perhitungkan lagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline