Mr John : "Jumm..Jumm.. Juminten... !!"
Juminten : "Yes Tuan." ( Sambil berlari tergopoh-gopoh)
Mr.John : " Do you know, Where is my lighter ? "
Juminten : "Yes Tuan ." ( Pergi berlari dan kembali membawa sepucuk surat lalu diserahkan pada tuannya)
Mr.John : (Memandang keheranan) "What is this Juminten ? "
Juminten : "Letter Tuan"
Mr.John : " Oh My God !, A lighter Juminten not a letter." ( sambil geleng-geleng kepala)
Juminten : " Oh korek api Tuan.. " ( Sambil termenung dan bergumam dalam hati ) "Seandainya saya dulu sekolah dan belajar baik-baik, mungkin nggak akan seperti ini."
Itulah sekilas dialog drama yang diringkas dalam bentuk Opera Van TKI yang dibawakan dalam bahasa Inggris. Drama tersebut menceritakan kisah seorang TKW bernama Juminten (35 tahun) yang bekerja ke Malaysia.
Dan secara kebetulan Juminten bekerja dengan majikan bule yang berasal dari Australia. Namun sayang Juminten mengalami masalah dalam hal berkomunikasi dengan majikannya dan sering mengalami kesalahfahaman dalam sehari-harinya.
Ketika Juminten sedang jalan-jalan ke menara Petronas KLCC karena mendapatkan libur kerja. Juminten bertemu dengan sekelompok masyarakat Indonesia yang sedang mempraktekan bahasa Inggris bersama.
Juminten kemudian berkenalan dengan mereka, ternyata mereka juga adalah para TKI dari berbagai latar belakang profesi. Mulai dari pembantu rumah, pekerja konstruksi hingga pekerja restoran.