Ibu merupakan jantung bagi sebuah keluarga. Ibu rumah tangga mengalokasikan mayoritas waktunya untuk mengurus rumah tangga, melayani kebutuhan suami dan anak-anaknya, sehingga perannya sangat penting dalam mendukung kestabilan dan kesejahteraan keluarga. Hal ini berpotensi besar menyebabkan tekanan yang berujung stress pada ibu rumah tangga karena banyaknya pekerjaan rumah disertai berbagai faktor lain.
Dalam sebuah penelitian, menyebutkan bahwa ibu rumah tangga tidak sebahagia ibu bekerja (Rosalina, 2014). Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ibu rumah tangga mengalami lebih banyak emosi negatif seperti khawatir, sedih, marah, stress, dan depresi dibandingkan ibu yang bekerja kantoran. Tingkat stress dan penerimaan seseorang terhadap stress menjadi bervariasi tergantung pada situasi serta kondisi yang sedang dihadapi. Respon manusia terhadap stress juga sangat bervariasi tergantung masing[1]masing individu, berlaku juga pada ibu rumah tangga. Stress yang tidak segera disadari dan teratasi dengan baik dapat berujung pada depresi
Melalui urgensi tersebut, mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang (UNNES) Maheswari Salma Amelia dalam program PKL MBKM SKM Penggerak melakukan edukasi pencegahan depresi pada kelompok ibu rumah tangga di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang. Program edukasi ini bertujuan untuk menambah pengetahuan ibu mengenai depresi dan dapat mencegah terjadinya depresi pada ibu sehingga mencegah dampak depresi yang dapat mempengaruhi seluruh keluarga.
Program edukasi dibantu menggunakan pamflet "Sadari dan Cegah Depresi pada Ibu Rumah Tangga" yang memuat informasi pengenalan awal depresi, tanda-tanda depresi, penyebab, hingga tips pencegahan dan penanganan depresi yang berperan sebagai sumber informasi awal membantu ibu rumah tangga mengenali depresi dan mengambil lanhkah pencegahan.
Desain pamflet dibuat menarik dengan ilustrasi yang relevan guna meningkatkan minat membaca. Informasivdisajikan dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami sehingga prnyampaian pesan lebih efektif. Dengan demikian, ibu rumah tangga yang mungkin tidak terbiasa membaca informasi medis tetap bisa mendapatkan manfaat dari pamflet ini.
Harapannya dengan penggunaan pamflet yang tepat, diharapkan tingkat kesadaran akan pentingnya kesehatan mental pada ibu rumah tangga semakin meningkat. Langkah ini tidak hanya membantu mencegah depresi, tetapi juga menciptakan keluarga yang lebih harmonis, karena ibu rumah tangga yang sehat secara mental akan mampu mengelola tanggung jawabnya dengan lebih baik. Pamflet pencegahan depresi menjadi wujud nyata bahwa edukasi sederhana dapat memberikan dampak besar dalam menjaga kesehatan masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H