Pengertian Majas Perbandingan
Penggunaan kata tertentu berdasarkan maksud penulis atau pembicara guna memperoleh aspek keindahan bahasa khususnya dalam karya sastra disebut dengan majas. Umumnya majas diklasifikasikan menjadi empat macam, antara lain: majas perbandingan; penegasan; pertentangan; dan sindiran. Pada setiap jenis tersebut, majas dibedakan lagi menjadi subjenis yang beragam. Profesor Henry Guntur Tarigan pada buku "Pengajaran Gaya Bahasa" mengelompokkan majas secara keseluruhan menjadi lebih dari 60 subjenis majas.
Pada artikel kali ini membahas seputar majas perbandingan terlebih dahulu, mulai dari pengertiannya, jenis-jenis, serta contoh kalimatnya. Silakan disimak ya, Kompasianer!
Apa sih yang dimaksud dengan majas perbandingan? Jadi, majas perbandingan merupakan bentuk serangkaian kata atau kalimat dalam suatu konteks dengan membandingkan antara suatu objek atau gagasan dengan hal lainnya yang dianggap sama. Tujuan perbandingan tersebut digunakan untuk memperoleh efek penekanan makna, imajinasi, dan penggambaran akan suatu hal guna mencapai keindahan bahasa.
Majas perbandingan menggambarkan tentang dua hal yang berbeda secara umum, tetapi dianggap memiliki kesamaan sifat, perilaku, kesan dan suasana tertentu. Majas perbandingan seringkali ditemukan pada karya sastra puisi dan prosa.
Jenis-Jenis Majas Perbandingan serta Contoh Kalimatnya
Penulis tekankan terlebih dahulu mengenai klasifikasi majas perbandingan pada artikel ini lebih terfokus pada jenis majas yang sering dijumpai pada karya sastra puisi dan prosa. Juga sebagai pengetahuan khusus bagi peserta didik jenjang menengah dan sebagai bekal rekan-rekan guru mengajarkan peserta didik pada materi karya sastra. Sehingga pembatasan klasifikasi jenis-jenis majas pada artikel ini tentu diperlukan. Jenis majas perbandingan yang dibahas kali ini di antaranya: majas asosiasi; simile; metafora; personifikasi; depersonifikasi; alegori; sinekdoke; dan metonimia.
1. Majas Asosiasi dan Simile
Kedua majas ini memiliki pengertian, ciri, dan bentuk yang hampir sama. Perbedaannya terletak pada penegasan gagasan yang dibandingkannya. Secara pengertian, kedua majas ini merupakan bentuk perumpamaan atau pengibaratan antara dua hal yang pada hakikatnya berbeda, namun dianggap sama. Perbandingan kedua majas ini secara eksplisit dijelaskan dengan menggunakan kata seperti, ibarat, bagaikan, bak, dan sejenisnya. Terkhusus majas asosiasi, terdapat juga penggunaan awalan se- pada kata dasarnya yang nantinya menjadi kata sifat.
Contoh Kalimat Majas Asosiasi
Untuk memahami majas asosiasi berdasarkan bentuknya, silakan disimak beberapa kalimat berikut.
Kulit Dewi putih halus bagaikan salju
Kisah asmara Romeo dan Juliet ibarat air dengan minyak, tidak dapat bersatu
Di tengah ujian, gelagat Ardi tampak kebingungan seperti anak ayam kehilangan induk