Lihat ke Halaman Asli

KKN Untag Surabaya - Pembuatan POC

Diperbarui: 16 Juli 2024   23:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Mojokerto, Senin (15/07/2024). Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang juga mempunyai julukan kampus merah putih ini telah mengirim sebanyak 800-an mahasiswa untuk mengabdi melalui program KKN di berbagai desa di wilayah Mojokerto, Jawa Timur. Salah satu desa yang menjadi tujuan KKN kampus merah putih periode ini adalah desa Pohjejer yang terletak di wilayah Kecamatan Gondang. Jarak yang ditempuh dari kampus menuju desa Pohjejer adalah 68 Km. Para mahasiswa yang KKN di lokasi ini mendapat kelompok R9 yang dipimpin oleh satu dosen pembimbing lapangan yaitu bapak Naufal Abdillah S.Kom., M.Kom. yang juga merupakan dosen fakultas teknik di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.


Sebelum melaksanakan KKN selama 12 hari di desa Pohjejer, para mahasiswa yang tergabung ke dalam kelompok R9 melakukan survey terlebih dahulu untuk mengetahui lokasi dan kondisi serta permasalahan yang sedang melanda atau dihadapi oleh desa. Hal ini juga dilakukan untuk mencari data tentang kependudukan, perekonomian, dan sumber daya yang ada di desa ini. Dengan pengetahuan itu, mahasiswa dapat membuat program kerja untuk menyelesaikan ataupun membantu penyelesaian masalah yang terdapat di desa tersebut dan dalam saat bersamaan, menerapkan ilmu yang mereka pelajari saat belajar di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.


Desa Pohjejer merupakan salah satu desa yang terletak di kabupaten Mojokerto. Desa ini terdiri dari 6 dusun yaitu; dusun Turi, dusun Pohjejer, dusun Juwetrejo, dusun Jeruk, dusun Ngayuman, dan dusun Tlagan. Mayoritas penduduk di desa ini berprofesi sebagai petani dan buruh pabrik. Sumber daya yang banyak ditemukan di sini meliputi jagung, jeruk, tebu, mangga, dan singkong. Di desa ini terdapat sebuah masalah yang berkaitan dengan kurangnya pengetahuan tentang pemanfaatan limbah pertanian. Limbah seperti daun, batang, dan sisa panen seringkali dibuang begitu saja atau dibakar, yang menyebabkan polusi dan kerugian ekonomi.


Dengan permasalahan tersebut, kelompok R9 dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mengadakan program kerja pembuatan pupuk organik cair. Program ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada warga desa tentang cara mengolah limbah pertanian menjadi pupuk organik cair yang bermanfaat. Proses pembuatan pupuk ini melibatkan fermentasi bahan organik dengan bantuan mikroorganisme, sehingga menghasilkan pupuk yang kaya akan nutrisi dan ramah lingkungan.


Selama pelaksanaan program, mahasiswa memberikan pelatihan langsung kepada warga desa tentang tahapan pembuatan pupuk organik cair, mulai dari pengumpulan bahan, proses fermentasi, hingga aplikasi pupuk pada tanaman. Selain itu, mahasiswa juga memberikan sosialisasi mengenai manfaat pupuk organik cair bagi kesuburan tanah dan peningkatan hasil panen.


Dengan adanya program ini, diharapkan warga desa Pohjejer dapat memanfaatkan limbah pertanian dengan lebih efektif dan meningkatkan produktivitas pertanian mereka. Program ini juga menjadi sarana bagi mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah mereka peroleh di bangku kuliah, serta berkontribusi nyata dalam pembangunan masyarakat desa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline