Lihat ke Halaman Asli

Gerombolan Gunretno Hambat Visi Presiden Jokowi

Diperbarui: 19 Maret 2017   20:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aksi ngecor kaki di depan Istana sejak 14 Maret 2017 lalu untuk menolak pembangunan pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di Kabupaten Rembang, yang dilakukan Gunretno beserta kelompoknya sudah menegaskan mereka menentang visi pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi.

Tindakan untuk menghambat visi pemerintahan saat ini semestinya menjadi perhatian bersama, aksi itu menunjukkan ada upaya pemaksaan kehendak Gunretno bersama beberapa LSM yang tergabung bersamanya, yang bertentangan dengan hukum. Aksi itu pula merupakan bentuk pemaksaan dan mengintimidasi Presiden Joko Widodo untuk membuat kebijakan. Dengan menampilkan sekira 10 orang lebih yang ‘dipasung semen’, Gunretno telah mencondongkan belati di leher Jokowi.

Apa artinya jika  bukan bentuk penentangan dan penghinaan terhadap Presiden?

Dalam Sidang Kabinet Paripurna Rabu (15/3), Presiden Joko Widodo meminta agar jajarannya bersikap optimis dan berani menentukan target pertumbuhan pada 2018, yakni menjadi 5,4 sampai 6,1 persen, dengan kerja keras dan konkret. Target tersebut serta merta akan meningkatkan arus investasi dan pencapaian program prioritas pemerintah seperti proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik 35.000 MW, 1.000 kilometer jalan tol, 3.258 kilometer rel KA, 15 bandar udara baru, 10 perluasan bandar udara dan 24 pelabuhan.

Tidak ada alasan yang dapat diterima untuk menutup pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di Kabupaten Rembang. Termasuk berusaha mencari simpatik (lagi) dengan demonstrasi ngecor kaki. Karena secara hukum berdasarkan UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, pencabutan izin lingkungan dengan Nomor 660.1/17 Tahun 2012 atas nama PT Semen Gresik (Persero) Tbk, oleh Mahkamah Agung pada 5 Oktober 2016 bisa diajukan kembali.

Visi Pressiden Joko Widodo yang dikenal dengan nama Nawacita sebagai sebuah visi pembangunan dimana 1 dari 9 visi tersebut adalah membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Dan pembangunan infrastruktur yang akan didukung oleh industri nasional salah satunya PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sebagai BUMN, merupakan tiga program prioritas pemerintah yang difokuskan untuk kemakmuran sebesar-besarnya bagi  rakyat. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline