Lihat ke Halaman Asli

Mahendra Paripurna

Berkarya di Swasta

Kisah tentang Bersuci dan Menyucikan Diri dalam Taubat

Diperbarui: 10 Mei 2021   22:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : pixabay-istockphoto

"...Sesungguhnya yang dapat engkau beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada (azab) Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihat-Nya dan mereka yang melaksanakan shalat. Dan barang siapa menyucikan dirinya. Sesungguhnya dia menyucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada Allah-lah tempat kembali."(QS.Fatir Ayat 18)

Gema adzan shubuh terdengar. Menyelusup di sela mimpi si kecil yang hingar bingar.

"Adek, bangun ayo shalat shubuh. Habis sahur jam dua tadi kok malah tidur lagi."

Bocah kecil itu menggeliat sambil mengucak matanya yang terlihat sipit karena mengantuk.

"Adek masih mengantuk pah."

Aku menarik tangannya sedikit memaksa. Setengah terpaksa ia duduk tapi belum beranjak dari tempat tidurnya.

"Ayo cepat bersuci, ambil air wudhu kita ke mushola."

Si kecil tampak malas-malasan. Tapi ia mau juga menuruti perintahku masuk ke kamar mandi untuk berwudhu. Setengah tak sabar aku menepuk pantatnya agar ia bersegera.

Aku memperhatikan caranya berwudhu dari mulai membasuh kedua telapak tangannya.

"Ulangi Dek. Yang benar wudhunya. Wudhu itu menentukan sah tidaknya shalat."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline