Ada rupamu yang menggeliat pagi
Mencoba berselimutkan hangat yang tak jua kau temui
Semilir angin dingin menyelusup mimpi
Memeluk erat dalam derai hujan tanpa henti
Burung-burung berhenti berkicau
Meringkuk dalam sarang di dahan ranting
Paruhnya menekuk berharap angin tak lagi mendesau
Dan tubuhnya tak harus jatuh terpelanting
Dingin
Membekukan segala ingin
Menghapus rencana
Melintasi segala renjana
Ada bait-bait cinta
Menyeruak di atas mega
Ada aksara rindu
Pada tetes hujan 'tuk tanah kering nan merana
Senyummu memgukir peraduan
Mengusir segala kisah sedih kehidupan
Dalam pelukan redup cahaya
Ada getar yang mengetuk-ngetuk dinding jiwa
Nak, bangunlah
Bantu aku mengusir segala keluh kesah
Mari bersimpuh menggelar sajadah bersama
Memanjatkan segala doa dan pinta
Nak, bangunlah
Sebelum fajar itu tiba
Dan membawa bencana
Tangerang, Maret 2021
Mahendra Paripurna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H