Lihat ke Halaman Asli

Mahendra Paripurna

Berkarya di Swasta

[Puisi] Ada Rupamu yang Menggeliat Pagi

Diperbarui: 11 Maret 2021   08:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com


Ada rupamu yang menggeliat pagi
Mencoba berselimutkan hangat yang tak jua kau temui
Semilir angin dingin menyelusup mimpi
Memeluk erat dalam derai hujan tanpa henti

Burung-burung berhenti berkicau
Meringkuk dalam sarang di dahan ranting
Paruhnya menekuk berharap angin tak lagi mendesau
Dan tubuhnya tak harus jatuh terpelanting

Dingin
Membekukan segala ingin
Menghapus rencana
Melintasi segala renjana

Ada bait-bait cinta
Menyeruak di atas mega
Ada aksara rindu
Pada tetes hujan 'tuk tanah kering nan merana

Senyummu memgukir peraduan
Mengusir segala kisah sedih kehidupan
Dalam pelukan redup cahaya
Ada getar yang mengetuk-ngetuk dinding jiwa

Nak, bangunlah
Bantu aku mengusir segala keluh kesah
Mari bersimpuh menggelar sajadah bersama
Memanjatkan segala doa dan pinta

Nak, bangunlah

Sebelum fajar itu tiba

Dan membawa bencana

Tangerang, Maret 2021
Mahendra Paripurna 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline